Bahlil Bela Nasib Karyawan SPBU Shell: Tolak PHK Massal Akibat Kelangkaan BBM

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta beberapa pekan terakhir berdampak signifikan, bahkan memaksa beberapa karyawan dirumahkan. Menanggapi hal ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan telah meminta manajemen perusahaan BBM swasta, khususnya Shell Indonesia, untuk tidak mengambil langkah-langkah yang memperparah situasi.

“Silakan tanya kepada Shell, tadi saya sudah meminta kepada mereka untuk tidak boleh ada gerakan tambahan. Kami ingin semuanya damai, tapi harus dimengerti bahwa negara ini memiliki aturan main,” tegas Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jumat (19/9). Pernyataan ini disampaikan menyusul rapat yang telah dilakukan dengan berbagai badan usaha SPBU swasta, termasuk BP-AKR, Shell Indonesia, ExxonMobil, Vivo, dan Pertamina. Namun, Bahlil menyatakan bahwa pihak swasta belum memberikan keterangan resmi terkait kelangkaan BBM tersebut.

Kondisi di lapangan memang mengkhawatirkan. Shell Indonesia, salah satu badan usaha yang terdampak, secara terbuka mengakui bahwa kelangkaan BBM telah mempengaruhi operasional SPBU mereka, termasuk berimbas pada karyawan. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menjelaskan kepada Katadata.co.id pada Selasa (16/9) bahwa perusahaan telah melakukan penyesuaian operasional, termasuk penyesuaian jam kerja, pengurangan hari kerja, dan bahkan merumahkan beberapa pekerja.

“Kami menyesuaikan kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap, termasuk penyesuaian jam operasional dan tim yang bertugas melayani para pelanggan,” ungkap Siburian. Ia menambahkan bahwa beberapa produk BBM unggulan Shell, seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+, masih belum tersedia hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kendati demikian, SPBU Shell tetap beroperasi dengan produk BBM yang tersedia dan tetap menyediakan layanan lain seperti Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell. Shell juga menyatakan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan BBM dan memastikan ketersediaan kembali produk bensin. Situasi ini menyoroti dampak luas dari kelangkaan BBM, tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi pekerja di sektor tersebut.

Ringkasan

Kelangkaan BBM beberapa waktu terakhir berdampak pada operasional SPBU swasta, termasuk Shell Indonesia. Akibatnya, Shell melakukan penyesuaian operasional seperti pengurangan jam kerja dan bahkan merumahkan beberapa karyawan. Menanggapi hal ini, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, meminta manajemen Shell dan perusahaan BBM swasta lainnya untuk tidak melakukan PHK massal dan menjaga situasi tetap kondusif.

Bahlil telah mengadakan rapat dengan berbagai badan usaha SPBU swasta, termasuk Shell, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo. Meskipun Shell mengakui dampak kelangkaan BBM terhadap operasional dan karyawannya, mereka tetap beroperasi dengan produk BBM yang tersedia dan menyediakan layanan lain. Pihak swasta belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kelangkaan BBM tersebut.

Tinggalkan komentar