Sponsored

Beda Arah Laba Dua Raksasa Menara Telekomunikasi TBIG dan TOWR, Apa Sebabnya?

Dua perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah melaporkan kinerja keuangan hingga akhir September tahun ini. Meski memiliki bidang usaha yang sama, kedua emiten ini mencatatkan kinerja keuangan yang kontras. 

Sponsored

Emiten Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,55 triliun hingga periode akhir September 2025. Jumlah tersebut meningkat 4,50% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun 2024 yakni sebesar Rp 2,44 triliun.

Naiknya laba perseroan disokong oleh tumbuhnya pendapatan perusahaan raksasa menara ini menjadi Rp 9,68 triliun dari Rp 9,44 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). 

Pendapatan TOWR berasal dari sejumlah pelanggannya, antara lain dari PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sebesar Rp 3,99 triliun, dari PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp 3,35 triliun, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp 1,12 miliar.

Baca juga:

  • Geliat Kinerja Emiten Prajogo (CDIA), Laba Terbang 266,2% Jadi Rp1,3 T Kuartal 3
  • Laba PTBA Anjlok 56% Jadi Rp 1,4 T Meski Pendapatan Naik, Apa Faktornya?
  • Anak Usaha Telkom Resmikan Data Center AI NeutraDC Nxera Batam, Kapasitas 18MW

Seiring dengan naiknya pendapatan TOWR, perseroan membukukan beban pokok pendapatan yang menebal menjadi Rp 3,08 triliun dari Rp 2,89 triliun secara tahunan.

Laba Bersih Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Turun 5,17%

Sementara itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba sebesar Rp 1,10 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Nilai tersebut turun tipis 5,17% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada akhir September 2024 yakni Rp 1,16 triliun.

Padahal bisa menilik pendapatan perseroan sepanjang periode Januari – September 2025, TBIG membukukan pendapatan yang naik menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 5,12 triliun. Perseroan mengalami penebalan beban pokok pendapatan dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,46 triliun. Tak hanya itu, beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp 441,11 miliar dari Rp 437,96 miliar.

Dalam laporan juga tertulis perseroan mengalami pembengkakan di beban keuangan, utang bank dan obligasi menjadi Rp 1,44 triliun dari Rp 1,38 triliun secara yoy.

Pundi-pundi rupiah TBIG berasal dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp 1,71 triliun, PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 1,29 triliun, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)  sebesar Rp 988,4 miliar. 

Sponsored