Sponsored

BRI Market Outlook 2026, ‘Warren Buffet’ RI Ungkap Jurus Hadapi Volatilitas

Di tengah dinamika ekonomi global yang melambat dan ketegangan geopolitik, para investor di Indonesia perlu mengadopsi strategi yang lebih tajam dan terukur. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjawab kebutuhan ini melalui forum eksklusif BRI Market Outlook 2026, sebuah acara yang mengupas tuntas prospek pasar dan investasi.

Sponsored

Diselenggarakan pada 11 Desember 2025 di The Langham, Jakarta, BRI berkolaborasi dengan Danantara Indonesia dalam gelaran BRI Market Outlook 2026 yang mengusung tema “Balancing Global Headwinds with Domestic Optimism”. Acara ini memperkuat posisi BRI sebagai penasihat keuangan tepercaya, memberikan bekal wawasan strategis kepada nasabah prioritas untuk mengoptimalkan portofolio mereka. Hal ini menjadi krusial di tengah proyeksi pertumbuhan domestik Indonesia yang tetap kokoh, diproyeksikan di atas 5% PDB.

Baca juga:

  • AgenBRILink Gerakkan Ekonomi Warga di Perbatasan RI-Malaysia
  • Cara Mudah Donasi bagi Korban Bencana Sumatra Lewat PMI Pakai BRImo

Forum dibuka dengan sambutan dari Direktur Consumer Banking BRI, Nancy Adistyasari, dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari tiga figur kunci di dunia investasi: Reza Yamora Siregar (Chief Economist Danantara Indonesia), Antony Dirga (CEO PT Trimegah Asset Management), dan investor legendaris Lo Kheng Hong.

Pembahasan tahun ini berfokus pada bagaimana optimisme mampu membuka peluang investasi baru di tingkat nasional. Prospek positif untuk 2026 tercermin dari berbagai indikator, mulai dari upside risks yang diperkirakan lebih dominan, kebijakan fiskal yang lebih tepat waktu dan transparan, hingga dampak pelonggaran kebijakan moneter pada 2025 yang mulai terasa. Inisiatif restrukturisasi dan dorongan investasi yang digagas Danantara Indonesia turut memperkuat momentum positif ini, sejalan dengan antisipasi pelaku pasar yang semakin matang terhadap ketidakpastian global.

Bagaimana para pakar ini melihat peluang di tengah tantangan yang ada?

1. Waspada Tantangan Global, Indonesia Tetap Optimis

Reza Yamora Siregar, Chief Economist Danantara Indonesia, memulai forum dengan memaparkan pandangan makro global. Ia menyoroti tiga isu utama yang perlu diwaspadai oleh investor besar: perlambatan ekonomi dunia, tensi geopolitik, dan potensi tekanan pada aset komoditas. Perspektif ini sangat penting, khususnya bagi investor yang portofolionya bersentuhan dengan dinamika lintas negara. Namun, di tengah sinyal waspada dari global, optimisme terhadap Indonesia tetap tinggi. Para ekonom memproyeksikan Indonesia akan tetap resilien dan bertumbuh positif pada tahun 2026.

Kekuatan utama terletak pada:

  • Konsumsi Domestik yang Kuat: Menjadi pendorong utama, membuat ekonomi Indonesia tidak terlalu rentan terhadap gejolak eksternal.
  • Inflasi yang Terjaga: Stabilitas harga turut menjaga daya beli masyarakat dan mendukung iklim investasi yang kondusif.

2. Strategi Rotasi Sektor: Mengincar Peluang Unggulan Domestik

Antony Dirga dari Trimegah Asset Management, salah satu Fund Manager pengelola AUM terbesar di Indonesia, menawarkan panduan untuk memanfaatkan peluang domestik. Menurutnya, stabilitas makroekonomi, konsumsi yang solid, serta arah kebijakan fiskal yang jelas mampu mendorong pertumbuhan sektor-sektor tertentu yang menarik.

Investor HNWI (High-Net-Worth Individuals) atau investor kelas kakap disarankan untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang paling tepat untuk realokasi portofolio. Sektor yang disebut memiliki potensi untuk outperform (melampaui pasar) adalah:

  • Perbankan
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Ekonomi Hijau

Analisis ini menekankan pentingnya investor memprioritaskan sektor-sektor unggulan dan melakukan rotasi portofolio secara strategis untuk memaksimalkan keuntungan.

3. Filosofi Emas dari ‘Warren Buffett Indonesia’

Sesi yang paling dinantikan adalah wawasan mendalam dari Lo Kheng Hong, investor yang dikenal karena strategi investasi nilai (value investing) jangka panjang yang konsisten. Dalam menghadapi volatilitas pasar, ia memberikan prinsip-prinsip krusial untuk memperkuat portofolio jangka panjang:

  • Disiplin dalam valuasi: Berpegang teguh pada valuasi intrinsik, bukan sekadar harga pasar.
  • Konsistensi memilih perusahaan berkualitas: Fondasi yang kokoh menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan.
  • Kesabaran adalah kunci: Investasi adalah sebuah maraton, bukan sprint.

Lo Kheng Hong menegaskan bahwa volatilitas pasar bukan untuk dihindari, melainkan dimanfaatkan. Menurutnya, periode gejolak justru merupakan kesempatan emas untuk mengakumulasi aset-aset berkualitas dengan harga menarik.

BRI Perkuat Peran Sebagai Mitra Keuangan Tepercaya

Acara BRI Market Outlook 2026 yang dihadiri oleh 200 peserta, terdiri dari investor kelas kakap dan profesional keuangan, menjadi langkah strategis BRI untuk memperkuat perannya sebagai mitra keuangan tepercaya. BRI berkomitmen menyediakan perspektif independen yang didasari analisis mendalam bagi para pemilik kekayaan.

Sebagai penutup, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials, menambah semarak suasana.

Segera daftarkan diri Anda sebagai nasabah BRI Prioritas untuk mewujudkan tujuan finansial Anda. Jangan biarkan keuangan Anda tidak terkelola dengan baik. Temukan layanan finansial yang dirancang khusus untuk Anda – hanya di BRI Prioritas.

Sponsored