Babaumma – , JAKARTA—Pergerakan signifikan kembali terjadi di pasar modal, kala investor kakap Chengdong Investment Corporation kian gencar melepas kepemilikannya atas saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten pertambangan batu bara yang terafiliasi dengan Grup Bakrie dan Grup Salim. Aksi jual ini menandai kelanjutan dari strategi divestasi yang telah berlangsung.
Berdasarkan data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Kamis (23/10/2025), Chengdong Investment Corporation, yang merupakan entitas anak China Investment Corporation, tercatat telah menjual sebanyak 41.330.100 lembar saham BUMI pada transaksi Selasa (21/10/2025). Penjualan ini menyebabkan porsi kepemilikan Chengdong di BUMI kini menjadi 33.045.999.430 saham, atau setara dengan 8,9% dari total saham. Angka ini menyusut tipis dari posisi sebelumnya, yakni 33.087.329.530 saham atau 8,91% per Senin (20/10/2025), mengindikasikan konsistensi dalam aksi jual saham tersebut.
Tren divestasi ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, sejak 12 Juni hingga 9 Oktober 2025, Chengdong telah melepas setidaknya 3.713.353.900 saham BUMI. Transaksi tersebut berlangsung dengan harga saham BUMI rata-rata di kisaran Rp112,06 hingga Rp152,44. Jika ditarik lebih jauh ke belakang, catatan Bisnis menunjukkan bahwa Chengdong secara bertahap telah menjual sekitar 2,53 miliar saham BUMI dari Desember 2024 hingga Juni 2025, dengan rentang harga bervariasi antara Rp108 hingga Rp143 per lembar, menegaskan strategi pelepasan jangka panjang.
Qingsong Zhang, Chairman and Chief Executive Officer China Investment Corporation, menegaskan bahwa serangkaian aksi jual saham BUMI ini bukan bagian dari perjanjian pembelian kembali atau repurchase agreement, yang lazimnya merupakan transaksi efek jangka pendek dengan harga yang sudah ditetapkan. Zhang juga secara tegas menyatakan bahwa perusahaannya tidak berniat untuk mempertahankan pengendalian di BUMI. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa aksi jual saham oleh Chengdong diperkirakan akan terus berlanjut di masa mendatang.
Sebagai dampak dari strategi divestasi ini, persentase hak suara yang dipegang oleh CIC di BUMI (melalui anak perusahaan tidak langsungnya) telah merosot signifikan. Pada 9 Oktober 2025, setelah penjualan 50.846.800 saham BUMI dengan harga rata-rata Rp145,42, hak suara CIC di BUMI mencapai 8,99%.
Terlepas dari tekanan jual yang terjadi, saham BUMI masih menunjukkan kinerja yang relatif positif di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penutupan perdagangan, harga saham BUMI tercatat Rp136, menguat 3,03% secara harian. Secara akumulatif, saham BUMI bahkan telah membukukan pertumbuhan impresif sebesar 25,93% dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Tidak hanya Chengdong, UBS AG juga turut melakukan aksi jual saham BUMI dalam skala besar. Dominic Eichrodt dan Ruby Ko, pimpinan Group Pelaporan Pemegang Saham APAC UBS AG, mengonfirmasi bahwa perusahaan yang berbasis di Swiss ini telah menjual sebanyak 588.905.500 saham BUMI pada Kamis (9/10/2025). Penjualan dilakukan pada harga saham BUMI Rp146,52, yang menghasilkan dana sekitar Rp86,29 miliar. Menurut keterbukaan informasi pada Rabu (15/10/2025), UBS AG menjelaskan bahwa aksi jual saham tersebut bertujuan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien.
Akibat divestasi ini, total kepemilikan UBS AG di BUMI berkurang menjadi 25.713.342.234 saham, atau setara dengan 6,92%. Angka ini menurun dari kepemilikan sebelumnya yang mencapai 26.302.247.734 saham atau 7,08%, menandai pergeseran signifikan dalam komposisi kepemilikan saham BUMI oleh investor institusional besar.
Disclaimer: Berita ini disajikan hanya sebagai informasi dan tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Chengdong Investment Corporation, anak perusahaan China Investment Corporation, terus mengurangi kepemilikannya di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Berdasarkan data KSEI, Chengdong telah menjual 41.330.100 lembar saham BUMI, sehingga kepemilikannya menjadi 8,9%. Aksi jual ini merupakan kelanjutan dari divestasi yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu dan ditegaskan bukan bagian dari repurchase agreement.
Selain Chengdong, UBS AG juga melakukan penjualan saham BUMI dalam skala besar, yaitu 588.905.500 lembar saham. Penjualan ini bertujuan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien. Meskipun terjadi tekanan jual, harga saham BUMI di BEI menunjukkan kinerja positif dengan penguatan 3,03% pada penutupan perdagangan dan pertumbuhan 25,93% dalam enam bulan terakhir.