
Emiten energi terkemuka milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), atau dikenal sebagai EMP, secara konsisten memperkuat portofolio bisnisnya melalui serangkaian aksi korporasi strategis di sektor minyak dan gas (migas). Perseroan secara aktif mengincar akuisisi aset baru sebagai bagian integral dari strategi pertumbuhan anorganik yang agresif.
Dalam beberapa tahun terakhir, ENRG telah menunjukkan dinamisme tinggi dengan mengakuisisi sejumlah aset baru sekaligus meningkatkan kepemilikan pada aset-aset yang telah berproduksi. Langkah-langkah ini menegaskan komitmen perusahaan untuk ekspansi berkelanjutan di industri hulu migas.
Direktur Utama ENRG, Syailendra S. Bakrie, mengungkapkan bahwa perseroan telah berhasil menyelesaikan akuisisi dua aset minyak krusial, yaitu di Blok Siak dan Blok Kampar, Riau, pada tahun sebelumnya. Kedua aset ini kini menjadi tulang punggung utama yang menopang produksi minyak ENRG sepanjang tahun ini, memberikan kontribusi signifikan terhadap target operasional.
Lebih lanjut, Syailendra menyatakan, “Ke depannya, kami akan terus melanjutkan upaya eksplorasi sepanjang semester kedua tahun 2025 untuk mengejar penemuan-penemuan baru yang potensial, sekaligus menjalankan program pengembangan yang bertujuan menjaga dan meningkatkan produksi EMP.” Ini mencerminkan visi jangka panjang perusahaan dalam mengoptimalkan potensi sumber daya secara berkelanjutan.
Tidak berhenti di situ, EMP juga mengambil langkah signifikan untuk memperkuat posisinya di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. Perseroan meningkatkan porsi saham kepemilikan dari 49% menjadi 100%. Menurut Syailendra, langkah strategis ini esensial untuk menjaga stabilitas produksi gas perseroan secara keseluruhan. “Hal ini dilakukan guna menambah jumlah produksi maupun cadangan migas perusahaan,” tambahnya, menekankan dampak positif akuisisi terhadap keberlanjutan pasokan energi nasional.
Hingga saat ini, EMP membanggakan operasional 13 aset migas yang tersebar di berbagai wilayah. Total cadangan terbukti dan terukur serta sumber daya migas (contingent resource) perusahaan mencapai 434 juta barel ekuivalen, dengan rata-rata umur produksi yang impresif, yaitu 26 tahun. Angka ini menunjukkan solidnya fondasi operasional EMP serta potensi jangka panjangnya.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perseroan telah melancarkan 18 kegiatan eksplorasi sumur, yang berbuah manis dengan penemuan 11 prospek migas baru. Pencapaian ini didukung oleh catatan Reserve Replacement Ratio (RRR) sebesar 2,1 kali, sebuah indikator kuat yang menegaskan kemampuan perusahaan dalam menggantikan cadangan migas yang telah diproduksi dengan penemuan baru secara berkelanjutan.
Komitmen EMP tidak hanya terbatas pada aspek operasional dan finansial, tetapi juga mencakup keberlanjutan lingkungan dan sosial. Dari sisi Environment, Social, and Governance (ESG), perseroan telah meraih sejumlah pencapaian penting. Tahun ini, EMP memperoleh peringkat MEDIUM dari lembaga penilai independen Morningstar Sustainalytics, serta peringkat GOOD dari Dun & Bradstreet. Selain itu, EMP juga berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan di lima aset migas produktifnya yang berlokasi di Riau, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan (mencakup Bentu, Korinci Baru, Malacca Strait, Kangean, dan Sengkang), menunjukkan praktik pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Ke depan, perseroan menargetkan pertumbuhan produksi 10–15% secara tahunan (year on year). Selain itu, ENRG juga berkomitmen untuk menurunkan biaya produksi demi meningkatkan efisiensi operasional. EMP juga akan menyelesaikan target pengeboran eksplorasi tahun berjalan guna menjaga rasio cadangan, serta terus aktif mencari peluang akuisisi aset baru sebagai pilar utama pertumbuhan anorganik yang berkesinambungan.
Kinerja ENRG Semester Pertama 2025: Laba Naik 6,53%
Beralih ke performa finansial, ENRG berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 35,7 juta atau setara sekitar Rp 588,03 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.460 per dolar AS) sepanjang semester pertama 2025. Capaian ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 6,53% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar US$ 33,53 juta.
Wakil Direktur Utama sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto, menjelaskan bahwa kenaikan laba yang impresif ini didorong oleh dua faktor utama: peningkatan rata-rata produksi minyak sebesar 9% dibandingkan tahun lalu, serta kenaikan harga jual gas sebesar 8% menjadi US$ 6,82 per ribu kaki kubik. Kombinasi faktor ini secara positif memperkuat kinerja pendapatan perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, ENRG mencatatkan penjualan bersih senilai US$ 239,11 juta pada semester pertama 2025, tumbuh solid 18,43% dari US$ 201,89 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, beban pokok penjualan juga meningkat menjadi US$ 154,6 juta dari sebelumnya US$ 137,26 juta, seiring dengan peningkatan aktivitas produksi dan operasional.
Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas perseroan tercatat sebesar US$ 926,48 juta, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek senilai US$ 452,15 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$ 474,32 juta. Sementara itu, total aset perusahaan mencapai US$ 1,61 miliar, dengan rincian aset lancar US$ 261,38 juta dan aset tidak lancar US$ 1,35 miliar. Hingga akhir Juni 2025, ENRG juga mencatatkan ekuitas neto yang sehat sebesar US$ 692,67 juta, mencerminkan posisi keuangan yang kokoh dan berkelanjutan.
Ringkasan
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memperkuat bisnisnya di sektor minyak dan gas melalui akuisisi aset baru sebagai strategi pertumbuhan anorganik. Perseroan telah menyelesaikan akuisisi aset di Blok Siak dan Kampar, serta meningkatkan kepemilikan di Blok Sengkang, Sulawesi Selatan. ENRG juga fokus pada eksplorasi, pengembangan produksi, dan keberlanjutan lingkungan, dengan target pertumbuhan produksi 10-15% per tahun.
Pada semester pertama 2025, ENRG mencatatkan laba bersih sebesar US$ 35,7 juta, naik 6,53% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan produksi minyak dan harga jual gas. Penjualan bersih mencapai US$ 239,11 juta, naik 18,43%, sementara total aset perusahaan mencapai US$ 1,61 miliar dengan ekuitas neto sebesar US$ 692,67 juta, menunjukkan posisi keuangan yang kokoh.