Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Papua secara proaktif mengajak para guru di Bumi Cenderawasih untuk terlibat aktif sebagai investor di pasar modal. Inisiatif strategis ini diyakini akan menjadi kunci dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara signifikan di seluruh lingkungan pendidikan.
Kepala BEI Papua, Kresna Aditya Payokwa, menegaskan bahwa langkah ini merupakan strategi fundamental untuk menumbuhkan budaya investasi yang sehat sejak usia dini di Tanah Papua. Menurut Kresna, peran guru sangat vital, tidak hanya sebagai teladan tetapi juga sebagai edukator utama bagi para pelajar. “Ketika guru memahami dan mempraktikkan investasi, maka mereka dapat menyampaikan ilmu ini secara lebih efektif kepada siswa,” jelasnya, menyoroti posisi guru sebagai panutan yang berinteraksi langsung dengan anak-anak setiap hari. Pemahaman investasi yang benar dari para pendidik akan memastikan literasi keuangan tertanam dengan tepat sejak bangku sekolah.
Untuk mewujudkan visi tersebut, BEI Papua meluncurkan program inovatif bertajuk ‘Guruku Investor Saham’. Program ini dirancang khusus untuk memberikan pelatihan komprehensif mengenai literasi pasar modal serta memfasilitasi pembukaan rekening efek bagi para guru di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Lebih menarik lagi, melalui kerja sama strategis dengan galeri investasi edukasi di sekolah, setiap guru peserta program juga akan menerima modal awal investasi dengan nilai maksimal Rp500 ribu, memberikan dorongan konkret bagi mereka untuk memulai perjalanan investasi.
Kresna juga menekankan bahwa edukasi investasi kepada para guru ini memiliki urgensi yang sangat tinggi. Hal ini krusial untuk melindungi generasi muda Papua dari ancaman serius praktik investasi bodong dan maraknya judi daring (online) yang kini semakin gencar menyasar kalangan pelajar. Dengan memperkuat pengetahuan dan pemahaman para guru, proses pencegahan dapat dilakukan lebih dekat dan jauh lebih efektif di lingkungan sekolah. “Anak-anak harus dikenalkan pada pengelolaan keuangan yang sehat, bukan justru terjebak dalam tindakan spekulatif yang berujung pada kerugian,” pungkas Kresna, menyerukan pentingnya fondasi finansial yang kuat bagi masa depan mereka.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua mengajak para guru untuk berinvestasi di pasar modal guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di lingkungan pendidikan. Kepala BEI Papua, Kresna Aditya Payokwa, menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan dan edukator investasi bagi siswa, serta meluncurkan program ‘Guruku Investor Saham’ untuk memberikan pelatihan dan modal awal investasi.
Program ‘Guruku Investor Saham’ dirancang untuk memberikan pelatihan literasi pasar modal dan modal awal investasi hingga Rp500 ribu kepada guru SMA. Edukasi ini bertujuan melindungi generasi muda Papua dari investasi bodong dan judi daring dengan memperkuat pengetahuan keuangan guru, sehingga pencegahan dapat dilakukan lebih efektif di sekolah.