Sponsored

IHSG Melesat ke 8238! Kapitalisasi Pasar Saham Sentuh Rekor Baru

RADARBISNIS — Bursa Efek Indonesia kembali mencatatkan kinerja gemilang pada Selasa (20/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan dengan lonjakan signifikan 1,84 persen, bertengger di level 8.238,084. Pergerakan positif ini terpantau sepanjang hari dan sekaligus menandai momentum kebangkitan indeks setelah sempat tertekan beruntun pada pekan sebelumnya.

Sponsored

Antusiasme investor terlihat jelas dari volume transaksi yang mencapai 31,19 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 22,04 triliun. Angka ini menegaskan bahwa likuiditas pasar saham telah kembali menggeliat. Sebanyak 447 emiten berhasil menguat, mengungguli 232 emiten yang melemah, serta 135 emiten yang stagnan.

Secara agregat, kapitalisasi pasar saham Indonesia turut membengkak mencapai Rp 15.187,5 triliun, sebuah pencapaian tertinggi dalam beberapa bulan terakhir yang mengindikasikan kepercayaan pasar yang semakin pulih.

Tiga Pekan Terakhir Didominasi Warna Hijau

Dalam kurun waktu 30 hari perdagangan terakhir, pasar menunjukkan dominasi sentimen positif dengan 13 hari penguatan berbanding hanya 9 hari pelemahan. Secara kumulatif, IHSG berhasil membukukan kenaikan sebesar 186,96 poin atau setara 2,43 persen. Kenaikan total mencapai 782,39 poin (9,73 persen), jauh melampaui total pelemahan sebesar -595,43 poin (-7,30 persen).

Data ini menunjukkan bahwa para investor yang mampu menahan posisi di pasar saham sepanjang Oktober justru tengah memetik keuntungan substansial. Kalender RTI secara spesifik mencatat pekan kedua Oktober sebagai titik awal “recovery rally” setelah periode tekanan yang terjadi di akhir September.

Sentimen Positif: Likuiditas Global dan Optimisme Domestik Mendorong Pasar

Penguatan IHSG kali ini merupakan hasil kombinasi apik antara sentimen eksternal dan internal. Dari arena global, meredanya tekanan inflasi memicu ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, yang diproyeksikan terjadi pada kuartal pertama 2026. Proyeksi ini mendorong arus masuk modal asing kembali ke pasar negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.

Di dalam negeri, laporan laba emiten perbankan dan sektor konsumsi yang solid berfungsi sebagai katalis tambahan yang kuat. Aksi beli masif pada saham-saham unggulan berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI, semakin memperkuat tren bullish yang terasa di lantai bursa.

Analisis Teknis: IHSG Menembus Resistance Kritis, Siap Menuju Level Baru

Dari perspektif teknikal, IHSG kini telah berhasil menembus level resistance krusial di kisaran 8.200. Penembusan ini membuka lebar peluang bagi indeks untuk bergerak menuju target berikutnya di rentang 8.300–8.400 dalam jangka pendek.

Sementara itu, level support terdekat kini berada pada 8.150–8.160. Adapun area psikologis 8.000 diperkirakan akan menjadi benteng pertahanan yang kokoh jika terjadi koreksi profit-taking.

Kinerja jangka menengah IHSG pun menunjukkan catatan impresif:

  • 1 Minggu: +2,13 persen
  • 1 Bulan: +1,39 persen
  • 3 Bulan: +12,67 persen
  • 6 Bulan: +26,53 persen
  • Year to Date (YTD): +16,36 persen
  • 5 Tahun: +74,68 persen

Data ini secara gamblang menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, investor yang memilih untuk bertahan di pasar saham Indonesia telah menikmati kenaikan hampir 75 persen. Sebuah capaian luar biasa di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global.

Tren Bullish Mulai Terbentuk, Optimisme Pasar Menyelimuti

Dengan data teknikal dan fundamental yang selaras, IHSG kini berada dalam jalur positif yang menjanjikan. Jika momentum penguatan ini dapat dipertahankan hingga akhir Oktober, bukan tidak mungkin rebound kuat pada tahun 2025 akan menjadi awal dari fase ekspansi pasar modal yang lebih luas dan berkelanjutan.

Pasar kini kembali menemukan kepercayaan diri. Setelah gejolak badai di bulan September, kini Oktober menjelma menjadi panggung kebangkitan yang penuh harapan bagi pasar saham Indonesia.

Ringkasan

Pada hari Selasa, IHSG melonjak 1,84 persen ke level 8.238,084, didorong oleh antusiasme investor yang tercermin dari volume transaksi mencapai 31,19 miliar saham senilai Rp 22,04 triliun. Kapitalisasi pasar saham Indonesia juga meningkat signifikan mencapai Rp 15.187,5 triliun, menandakan pemulihan kepercayaan pasar.

Penguatan IHSG dipicu oleh kombinasi sentimen positif global dan domestik. Meredanya tekanan inflasi global meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, sementara laporan laba emiten perbankan dan sektor konsumsi yang solid menjadi katalis positif di dalam negeri. Secara teknikal, IHSG telah menembus level resistance kritis, membuka peluang menuju target berikutnya di rentang 8.300–8.400.

Sponsored