Sponsored

IHSG Merah? Ini Daftar Saham Pilihan untuk Trading Hari Ini!

Proyeksi terkini menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah, diperkirakan akan bergerak di kisaran level 8.400-8.350 pada perdagangan Jumat (21/11). Prediksi ini muncul setelah pada perdagangan Kamis (20/11) sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis 0,16 persen, mencapai posisi 8.419,917.

Sponsored

Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal, pergerakan IHSG membentuk pola candlestick shooting star, sebuah indikasi kuat adanya potensi pembalikan arah tren. Sinyal pelemahan ini diperkuat oleh indikator Stochastic RSI yang mulai bergerak mendekati area pivot, menegaskan prospek koreksi. Berdasarkan kombinasi analisis teknikal tersebut, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang terkoreksi menuju level 8.400-8.350 pada sesi perdagangan Jumat (21/11).

Sentimen pasar turut dipengaruhi oleh data ekonomi makro domestik. Neraca Transaksi Berjalan Indonesia, sebagaimana diungkap oleh analis Phintraco Sekuritas, mencatatkan surplus signifikan sebesar USD 4,0 miliar atau 1,1 persen dari PDB pada kuartal III 2025. Angka ini membalikkan kondisi defisit USD 2,7 miliar yang terjadi pada kuartal II 2025, menandai pemulihan yang patut diperhatikan dalam perekonomian.

Surplus ini menjadi yang pertama sejak kuartal I 2023 dan yang terbesar sejak kuartal III 2022, didorong oleh performa kuat sektor ekspor nonmigas. Namun, di sisi lain, transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit sebesar USD 8,1 miliar pada kuartal III 2025. Konsekuensinya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) secara keseluruhan membukukan defisit USD 6,4 miliar pada periode yang sama, meskipun posisi cadangan devisa pada September 2025 masih kokoh di angka USD 148,7 miliar.

Adapun dari kancah global, sejumlah data ekonomi penting siap dirilis pada Jumat (21/11). Dari Inggris, data penjualan ritel (retail sales) bulan Oktober 2025 diperkirakan melambat menjadi 0,1 persen secara month-over-month (MoM) dari 0,5 persen MoM pada September 2025. Sementara itu, S&P Global Manufacturing PMI Flash Inggris untuk November 2025 diproyeksikan turun ke 49,5 dari 49,7 pada bulan sebelumnya. Bergeser ke Jerman, HCOB Manufacturing PMI Flash November 2025 diperkirakan mengalami kenaikan ke level 50,1 dari 49,6 pada Oktober 2025. Dari Amerika Serikat, indeks S&P Global Composite PMI Flash November 2025 diprediksi menurun ke kisaran 53,8 dari 54,6 pada Oktober 2025.

Dalam kondisi pasar yang berpotensi melemah ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk perdagangan Jumat (21/11), yaitu GZCO, WIFI, INKP, BBYB, dan MEDC.

Di sisi lain, pandangan berbeda disampaikan oleh MNC Sekuritas yang justru memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan Jumat (21/11). Analis MNC Sekuritas melihat IHSG masih berada dalam bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga indeks berpeluang untuk melanjutkan penguatan dan bergerak di rentang area 8.540-8.577. Untuk investor, MNC Sekuritas menyodorkan rekomendasi saham seperti AADI, CUAN, INKP, dan PANI pada hari yang sama.

___

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Ringkasan

IHSG diperkirakan berpotensi melemah dengan perkiraan bergerak di kisaran 8.400-8.350, setelah sebelumnya ditutup menguat tipis. Analis Phintraco Sekuritas melihat pola candlestick shooting star dan indikator Stochastic RSI mengindikasikan potensi koreksi. Meskipun Neraca Transaksi Berjalan mencatatkan surplus, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) secara keseluruhan membukukan defisit.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham GZCO, WIFI, INKP, BBYB, dan MEDC di tengah potensi pelemahan IHSG. Sementara itu, MNC Sekuritas justru memprediksi IHSG akan menguat dan merekomendasikan saham AADI, CUAN, INKP, dan PANI. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Sponsored