Sponsored

IHSG Siap Uji 8.500 jelang Pengumuman BI Rate November 2025

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren positif (uptrend) dan berpotensi menembus level 8.500, didorong oleh antisipasi pengumuman suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI).

Sponsored

Bank Indonesia dijadwalkan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 November 2025. Saat ini, BI Rate berada di posisi 4,75%, dengan suku bunga deposit facility 5,50% dan suku bunga lending facility di level 6,25%.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan bahwa IHSG masih berada dalam fase kenaikan. Hal ini didukung oleh pergerakan rata-rata (moving average) 20 dan 60 yang menunjukkan sinyal positif atau positive crossover.

Secara teknikal, IHSG memiliki level support di 8.355 dan 8.310, sementara level resistance berada di 8.448 dan 8.506. Nafan merekomendasikan strategi buy on dip, akumulasi saham-saham pilihan dengan prospek yang solid, serta penerapan manajemen risiko yang ketat.

“Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend. Resistance kedua kami tetapkan di 8.506, seiring dengan sentimen positif dari berakhirnya penutupan pemerintahan AS atau government shutdown yang berlangsung selama 43 hari, rekor terpanjang sepanjang sejarah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/11/2025).

Nafan menambahkan bahwa sentimen global ini diperkirakan akan memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed, termasuk potensi penurunan Fed Rate pada bulan Desember yang peluangnya masih di atas 50%. Meskipun demikian, ada kemungkinan kebijakan tersebut ditunda hingga Januari 2026.

Selain itu, data makroekonomi penting seperti PMI (Purchasing Managers’ Index), non-farm payroll (NFP), dan consumer price index (CPI) Amerika Serikat juga menjadi fokus perhatian para investor.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil RDG BI terkait kebijakan suku bunga. Keputusan bank sentral diharapkan dapat mencerminkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas pasar keuangan.

“Investor menantikan hasil RDG. Sejauh mana komitmen bank sentral dalam mewujudkan dukungan terhadap pro-growth dan pro-stability, sehingga nantinya bisa memberikan dampak positif terhadap pasar,” pungkas Nafan.

Sementara itu, Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany, berpendapat bahwa ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan BI Rate sudah tercermin dalam kenaikan saham-saham di sektor infrastruktur dan properti pada pekan sebelumnya.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham sektor infrastruktur mencatatkan kenaikan sebesar 6,92%, sementara sektor properti tumbuh 5,35%.

“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa BI berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan,” ucap Indri dalam siaran persnya.

Di tengah sentimen penurunan suku bunga BI, Indo Premier Sekuritas memprediksi bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang support 8.325 dan resistance pada level 8.500, dengan kecenderungan menguat pada pekan ini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

IHSG diperkirakan melanjutkan tren positif dan berpotensi menembus level 8.500 menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Keputusan BI diharapkan mencerminkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas pasar keuangan, dengan pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptrend dengan level support di 8.355 dan 8.310 serta resistance di 8.448 dan 8.506. Sentimen positif juga didorong oleh ekspektasi penurunan Fed Rate dan data makroekonomi AS, serta keyakinan investor terhadap potensi pemangkasan BI Rate yang tercermin dalam kenaikan sektor infrastruktur dan properti.

Sponsored