IHSG Tembus 8.000! Rekor Tertinggi, Apa Rahasianya?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) pada level 8.022,75 pada perdagangan Kamis (28/8). Kenaikan signifikan ini, menurut Adrian Joezer, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, didorong oleh kebijakan moneter yang kondusif.

Joezer menjelaskan, kebijakan moneter yang mendukung memberikan investor beragam pilihan investasi, mulai dari instrumen fixed income, saham, money market, hingga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Namun, daya tarik instrumen saham, khususnya IHSG, meningkat signifikan berkat penurunan imbal hasil (yield) pada instrumen keuangan lain. Penurunan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun (sekitar 6,3 persen) dan SRBI (sekitar 5 persen) membuat saham menjadi lebih menarik, terutama dengan dividend yield yang mencapai hampir 6 persen.

Tren positif IHSG ini, meskipun menggembirakan, tetap dipengaruhi beberapa faktor. Arah kebijakan fiskal dan perkembangan likuiditas, termasuk SRBI, akan menentukan keberlanjutan tren tersebut. Joezer optimistis bahwa jika kondisi ekspansif ekonomi dapat dipertahankan, pasar saham masih memiliki ruang pertumbuhan yang signifikan. Penguatan IHSG pun bukan hanya didorong oleh saham-saham unggulan IDX30, melainkan juga meluas ke emiten lainnya.

Revisi Proyeksi IHSG

Melihat IHSG menembus level 8.000, Mandiri Sekuritas akan merevisi proyeksi target IHSG tahun ini. Sebelumnya, proyeksi target hanya berada di level 7.650. Revisi ini didasarkan pada kinerja IHSG yang melampaui ekspektasi dan rasio risiko-keuntungan (risk-to-rate) yang jauh lebih baik dari perkiraan awal.

Joezer menekankan pentingnya memanfaatkan potensi kenaikan IHSG (upside) ini. Namun, ia juga mengingatkan perlunya implementasi kebijakan yang efektif untuk mitigasi risiko pertumbuhan (risk growth) di masa mendatang. Keberhasilan memanfaatkan upside ini sangat bergantung pada seberapa cepat kebijakan-kebijakan kondusif tersebut dapat diimplementasikan dan diterjemahkan untuk mengurangi potensi risiko pertumbuhan.

Baca juga:

  • IHSG Sempat Tembus Rekor 8.022, Ada Transaksi Crossing di BBCA, DSSA, RISE, RMKE
  • Gerak Saham Bank Besar Terbatas saat IHSG Tembus 8.000, Apakah Masih Menarik?
  • IHSG Sesi I Tembus 8.000 di Tengah Demo DPR, Saham TOBA hingga MDKA Melesat

Ringkasan

IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di angka 8.022,75 pada 28 Agustus 2024. Kenaikan ini didorong oleh kebijakan moneter yang kondusif, memberikan investor beragam pilihan investasi. Namun, daya tarik saham meningkat karena penurunan imbal hasil instrumen investasi lain seperti obligasi pemerintah dan SRBI, membuat saham, khususnya IHSG dengan dividend yield hampir 6 persen, menjadi lebih menarik.

Mandiri Sekuritas akan merevisi proyeksi target IHSG tahun ini dari 7.650 menjadi angka yang lebih tinggi, mengingat kinerja yang melampaui ekspektasi. Meskipun optimistis, keberlanjutan tren positif IHSG bergantung pada kebijakan fiskal, likuiditas, dan implementasi kebijakan untuk mitigasi risiko pertumbuhan ekonomi. Penguatan IHSG melibatkan berbagai emiten, bukan hanya saham-saham unggulan.

Tinggalkan komentar