
Pemerintah Indonesia secara serius mengintensifkan upaya pemulihan layanan pendidikan di tiga wilayah terdampak bencana besar: Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Fokus utama adalah memastikan institusi pendidikan kembali beroperasi secepatnya. Data terkini menunjukkan bahwa kesiapan operasional sekolah di Sumatra Utara dan Sumatra Barat telah mencapai angka impresif, mendekati 90 persen, sementara di Aceh, persiapan intensif masih terus dikebut untuk menyambut kembali para siswa.
Menanggapi situasi ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno secara tegas menyatakan bahwa pemulihan sektor pendidikan adalah prioritas utama pemerintah. Penekanan ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk memastikan hak belajar anak-anak di daerah terdampak bencana alam tidak terhambat berkepanjangan, menjaga masa depan generasi muda tetap cerah.
Pratikno menjelaskan lebih lanjut, “Khusus untuk wilayah Aceh, sekitar 65 persen sekolah sudah siap beroperasi kembali setelah melalui proses pembersihan dan revitalisasi fasilitas yang intensif. Sementara itu, di Sumatra Utara dan Sumatra Barat, tingkat kesiapan operasionalnya sudah sangat menggembirakan, mendekati 90 persen.” Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pratikno dalam laporan harian BNPB yang disiarkan langsung dari Aceh pada Kamis (25/12), menunjukkan transparansi dan komitmen pemerintah.
Dengan optimisme, Pratikno menegaskan bahwa Pemerintah berkomitmen penuh agar kegiatan belajar mengajar (KBM) formal dapat dimulai serentak pada Januari 2026 di seluruh wilayah tersebut. Beliau juga menyoroti bahwa, satu bulan pascabencana banjir dan tanah longsor melanda, kolaborasi erat antara pemerintah dan relawan telah menjadi kunci, dengan fokus tak henti pada pemulihan layanan dasar, termasuk sektor pendidikan.
Untuk mencapai target tersebut, upaya penyiapan sekolah terus digencarkan. Ini meliputi pembersihan ruang kelas secara menyeluruh, penataan kembali lingkungan belajar yang kondusif, hingga perbaikan sarana fisik yang rusak akibat bencana. Di berbagai lokasi, proses renovasi fasilitas pendidikan masih terus diakselerasi. Semua langkah ini diambil dengan satu tujuan utama: menjamin standar keamanan dan keselamatan yang optimal bagi seluruh siswa serta guru, sebelum aktivitas persekolahan dapat dimulai sepenuhnya dengan rasa tenang.