Sponsored

Kompensasi BBM Kuartal I 2025 Cair, Pertamina Makin Kuat!

PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa dukungan krusial dari pemerintah melalui pembayaran kompensasi selisih harga BBM telah menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas likuiditas perusahaan dan kelancaran arus kas Pertamina sepanjang tahun 2025. Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, mengungkapkan bahwa seluruh kewajiban kompensasi untuk tahun 2024 telah tuntas dibayarkan oleh pemerintah hingga Juni 2025.

Sponsored

Tak hanya itu, realisasi pembayaran kompensasi 2025 juga telah menunjukkan kemajuan signifikan. “Pada Oktober 2025, Pertamina telah menerima pembayaran kompensasi untuk Kuartal I 2025,” ujar Emma dalam siaran pers yang diterbitkan Rabu (26/11). Ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, serta Danantara atas sinergi dan dukungan berkelanjutan yang diberikan.

Emma lebih lanjut menjelaskan bahwa kelancaran pembayaran dana kompensasi ini sangat vital untuk mempertahankan likuiditas perusahaan. Hal ini menjadi semakin penting di tengah berbagai tekanan eksternal, termasuk pelemahan nilai tukar Rupiah yang signifikan dan penurunan crack spread global. Dukungan finansial pemerintah ini bertindak sebagai perisai yang menjaga kinerja operasional Pertamina tetap optimal.

Untuk memastikan proses pembayaran yang efisien, Kementerian Keuangan sebelumnya telah menerbitkan PMK No. 73 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pertanggungjawaban Dana Kompensasi. Aturan ini tidak hanya memfasilitasi pembayaran kompensasi secara bulanan, tetapi juga memberikan fleksibilitas pembayaran dalam valuta asing. “Kebijakan inovatif ini akan semakin memperkuat likuiditas Pertamina ke depan, sambil tetap mempertimbangkan ketersediaan fiskal negara,” tambah Emma, menyoroti dampak positif regulasi tersebut terhadap keberlanjutan finansial Pertamina.

Baca juga:

  • Pertamina Cetak Laba Rp 34 Triliun hingga Kuartal III 2025
  • Stok BBM Digenjot, Pertamina Bersiap Hadapi Lonjakan Konsumsi Nataru–Ramadan
  • Meriahkan Festival Teman Kota, Pertamina Sukses Bikin Acara Seru buat Anak Muda

Pertamina Raup Laba Rp 34,17 Triliun

Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih yang impresif, mencapai US$ 2,05 miliar atau setara dengan Rp 34,17 triliun, hingga akhir Kuartal III 2025. Pencapaian keuntungan perusahaan ini sungguh luar biasa, mengingat berbagai tekanan eksternal yang dihadapi, mulai dari penurunan harga minyak mentah global, melemahnya crack spread, hingga depresiasi nilai tukar Rupiah.

Hingga September 2025, kinerja keuangan Pertamina juga menunjukkan pendapatan konsolidasi sebesar US$ 53,38 miliar dan EBITDA yang mencapai US$ 8,20 miliar. “Program cost optimization yang kami jalankan sepanjang tahun telah berhasil mencatatkan efisiensi dan tambahan pendapatan senilai US$ 624 juta,” jelas Emma, merinci salah satu faktor kunci di balik keberhasilan Pertamina dalam mengelola biaya operasionalnya secara efektif.

Menurut Emma, capaian finansial yang solid ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga profil permodalan dan arus kas yang sehat. Dampaknya, rasio-rasio kredit Pertamina tetap berada pada level investment grade dengan prospek stabil dari tiga lembaga pemeringkat dunia terkemuka: Moody’s, S&P, dan Fitch. Hal ini mengukuhkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek jangka panjang Pertamina.

Prestasi gemilang ini, kata Emma, turut ditopang oleh penguatan tata kelola perusahaan dan disiplin investasi yang ketat, semua di bawah pengawasan cermat para pemegang saham, termasuk Danantara. “Kolaborasi erat dengan pemegang saham telah memberikan fondasi yang jauh lebih kuat bagi pengelolaan modal Pertamina, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan strategis,” pungkasnya, menyoroti pentingnya sinergi dalam mencapai hasil optimal.

Ringkasan

Pertamina menegaskan bahwa pembayaran kompensasi selisih harga BBM dari pemerintah sangat penting untuk menjaga likuiditas dan kelancaran arus kas perusahaan. Direktur Keuangan Pertamina menyatakan bahwa seluruh kompensasi tahun 2024 sudah dibayarkan dan pembayaran kompensasi kuartal I 2025 juga telah diterima pada Oktober 2025.

Kelancaran pembayaran dana kompensasi vital untuk mempertahankan likuiditas perusahaan di tengah tekanan eksternal seperti pelemahan Rupiah dan penurunan crack spread global. Selain itu, Pertamina juga berhasil mencatatkan laba bersih Rp 34,17 triliun hingga kuartal III 2025 berkat efisiensi dan optimalisasi biaya, menjaga profil permodalan dan arus kas yang sehat.

Sponsored