Babaumma – JAKARTA — PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mengumumkan rencana buyback saham tahap II dengan alokasi dana maksimal US$50 juta atau sekitar Rp815 miliar (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS). Rencana ini diungkapkan manajemen MEDC dalam keterbukaan informasi pada Kamis (4/9/2025).
Aksi buyback ini akan berlangsung selama maksimal 3 bulan sejak pengumuman tersebut. PT BRI Danareksa Sekuritas ditunjuk sebagai pihak yang akan melaksanakan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebanyak 407 juta lembar saham, atau sekitar 1,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, ditargetkan untuk dibeli kembali. Sumber dana berasal dari kas internal perusahaan, bukan dari hasil penawaran umum atau pinjaman.
Manajemen MEDC menjelaskan bahwa buyback ini bertujuan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui optimalisasi return on equity (ROE) dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal. Lebih lanjut, aksi ini dianggap sebagai cara yang efektif dan efisien untuk mengembalikan kelebihan kas kepada pemegang saham.
MEDC memastikan bahwa buyback ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan karena MEDC memiliki modal kerja yang cukup. Proyeksi menunjukkan potensi peningkatan laba bersih per saham dari US$0,01490 menjadi US$0,01496. Pada perdagangan Kamis (4/9/2025) pukul 14.50 WIB, saham MEDC stagnan di level Rp1.250 per lembar. Namun, sepanjang tahun 2025, saham MEDC telah menguat 12,05%.
: Target Terbaru Produksi Migas dan Listrik Medco Energi (MEDC)
: Medco Energi (MEDC) Topang Defisit HGBT Industri, Sumur Gas Mulai Dangkal
: Polemik Pasokan Gas dan Prospek Saham Migas MEDC, PGAS hingga GTSI
Medco Energi Internasional Tbk. – TradingView
Dari sisi kinerja keuangan, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), emiten energi dan migas keluarga Panigoro, mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I/2025. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan harga minyak dan kontribusi negatif dari PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN).
Laporan keuangan per 30 Juni 2025 menunjukkan laba bersih senilai US$37,36 juta, turun drastis 81,52% year-on-year (YoY) dibandingkan US$202,27 juta pada semester I/2024. Penurunan ini sejalan dengan penurunan tipis pendapatan, dari US$1,16 miliar pada semester I/2024 menjadi US$1,13 miliar pada semester I/2025.
CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, menyatakan bahwa kinerja paruh pertama tahun ini menunjukkan ketahanan finansial portofolio Medco, meskipun menghadapi penurunan harga minyak yang signifikan. Ia menambahkan bahwa Medco memasuki paruh kedua 2025 dengan akuisisi akretif atas tambahan 24% hak partisipasi di Wilayah Kerja (PSC) Corridor dan kontribusi tambahan dari beberapa proyek migas dan ketenagalistrikan yang baru berproduksi.
Meskipun rata-rata harga realisasi minyak turun 14% dari US$81 per barel menjadi US$70 per barel, EBITDA MEDC tercatat sebesar US$623 juta, hanya turun 4% dari US$650 juta pada semester I/2024. Rata-rata harga realisasi gas tetap stabil di angka US$7 per mmbtu.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Medco Energi Internasional (MEDC) mengumumkan buyback saham tahap II senilai Rp815 miliar (US$50 juta) untuk meningkatkan return on equity (ROE) dan mengembalikan kelebihan kas kepada pemegang saham. Target buyback adalah 407 juta saham (1,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh), yang akan dibeli melalui PT BRI Danareksa Sekuritas dalam waktu maksimal 3 bulan. Dana buyback berasal dari kas internal perusahaan.
Meskipun laba bersih MEDC turun 81,52% YoY di semester I/2025 menjadi US$37,36 juta akibat penurunan harga minyak, perusahaan tetap menyatakan ketahanan finansial portofolio mereka. Penurunan EBITDA hanya 4% menjadi US$623 juta. MEDC memasuki paruh kedua tahun 2025 dengan akuisisi baru dan proyek migas serta ketenagalistrikan yang baru berproduksi.