Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa kinerja penjualan eceran pada September 2025 menunjukkan pertumbuhan tahunan yang solid, meskipun mengalami kontraksi bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2025 tercatat sebesar 218,3, menandakan pertumbuhan sebesar 3,7 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Agustus 2025 yang mencapai 3,5 persen (yoy).
Namun, jika dilihat secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi sebesar 2,4 persen (mtm). Penurunan ini terutama dipicu oleh performa beberapa kelompok komoditas, di antaranya makanan, minuman, dan tembakau yang turun 2,2 persen (mtm), perlengkapan rumah tangga lainnya yang merosot 3,4 persen, serta subkelompok sandang yang mengalami penurunan signifikan sebesar 19,2 persen.
“Meskipun demikian, terdapat beberapa kelompok yang masih mencatatkan peningkatan, seperti kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 1,2 persen mtm dan suku cadang serta aksesori sebesar 1,4 persen mtm,” demikian pernyataan resmi BI dalam laporannya yang dirilis pada Selasa (11/11/2025).
Kinerja Penjualan Eceran Oktober Diperkirakan Meningkat 4,3 Persen
Lebih lanjut, BI memproyeksikan kinerja penjualan eceran akan mengalami peningkatan pada Oktober 2025. IPR diperkirakan tumbuh 4,3 persen (yoy) menjadi 219,7. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,7 persen (yoy).
Peningkatan pertumbuhan ini didorong oleh beberapa kelompok komoditas, yaitu Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 6,4 persen (yoy), Barang Budaya dan Rekreasi sebesar 4,7 persen (yoy), serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sebesar 0,3 persen (yoy). Sementara itu, kelompok suku cadang dan aksesori diprediksi masih akan mencatatkan pertumbuhan tinggi, yakni sebesar 11,4 persen (yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran pada Oktober 2025 diperkirakan meningkat 0,6 persen (mtm). Beberapa kelompok yang diprediksi mengalami peningkatan antara lain Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Barang Budaya dan Rekreasi, Makanan, Minuman dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori.
“Kenaikan ini ditopang oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), yang didukung oleh kelancaran distribusi,” jelas BI lebih lanjut.
Penjualan Eceran Desember 2025 dan Maret 2026 Diperkirakan Naik
Para responden memperkirakan bahwa penjualan eceran pada tiga dan enam bulan mendatang, yaitu Desember 2025 dan Maret 2026, akan mengalami peningkatan.
Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Desember 2025 yang tercatat sebesar 167,7, lebih tinggi dibandingkan dengan 146,8 pada periode sebelumnya. Sementara itu, IEP Maret 2026 tercatat sebesar 155,7, meningkat dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 142,3.
Peningkatan IEP tersebut diperkirakan didorong oleh kenaikan permintaan selama periode HBKN Natal dan libur akhir tahun, serta Ramadan dan HBKN Idul Fitri 1447 H.
Responden Perkirakan Laju Inflasi Meningkat dalam 3 Hingga 6 Bulan Mendatang
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan mendatang, yaitu Desember 2025 dan Maret 2026, diperkirakan akan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember 2025 dan Maret 2026 yang masing-masing sebesar 157,2 dan 172,5, lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 134,6 dan 169,2.
“Peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan HBKN Idul Fitri 2026,” tulis BI dalam laporannya.
Ringkasan
Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan penjualan eceran September 2025 sebesar 3,7% (yoy), lebih tinggi dari Agustus. Meskipun demikian, terjadi kontraksi bulanan sebesar 2,4% (mtm) akibat penurunan pada kelompok makanan, minuman, tembakau, perlengkapan rumah tangga, dan sandang, namun peralatan informasi dan komunikasi, serta suku cadang dan aksesori masih tumbuh.
BI memproyeksikan peningkatan penjualan eceran Oktober 2025 sebesar 4,3% (yoy), didorong oleh permintaan kelompok makanan, minuman, tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta perlengkapan rumah tangga. Penjualan eceran diperkirakan akan meningkat di Desember 2025 dan Maret 2026, didorong oleh HBKN Natal dan Idul Fitri, namun tekanan inflasi diperkirakan juga meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan.