Babaumma – JAKARTA – Reksa dana saham unggulan PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) menorehkan kinerja impresif year to date (YtD). Kinerja ini bahkan melampaui indeks LQ45 di pasar saham. Hingga akhir Juli 2025, Trimegah AM mengelola asset under management (AUM) senilai Rp45 triliun, dengan 10% di antaranya merupakan aset reksa dana saham.
Direktur Utama Trimegah AM, Antony Dirga, mengungkapkan, “Produk andalan kami, Trim Kapital Plus, mencatatkan kinerja YtD sebesar 6,03% hingga 20 Agustus 2025, sementara Trimegah Equity Focus 2 mencapai 9,32%. Kedua produk ini jauh melampaui kinerja LQ45 yang masih stagnan di angka 0,04% YtD.” Keberhasilan ini, lanjut Antony, didukung strategi alokasi portofolio yang bijak, khususnya dengan porsi kepemilikan saham perbankan yang relatif rendah di tengah performa sektor tersebut yang kurang menggembirakan pada paruh pertama tahun 2025.
Lebih lanjut, Antony menjelaskan, “Portofolio kami difokuskan pada saham-saham dengan story dan katalis spesifik.” Strategi pemilihan saham Trimegah AM didasarkan pada valuasi, historis pertumbuhan, dan katalis spesifik masing-masing saham. Meskipun Trimegah AM senantiasa menekankan investasi jangka panjang pada reksa dana saham, likuiditas portofolio tetap dijaga untuk memenuhi kebutuhan pencairan dana nasabah sewaktu-waktu. “Saat ini, valuasi saham-saham perbankan mulai menarik, namun sektor ini masih membutuhkan katalis untuk kembali menunjukkan kinerja yang positif,” pungkas Antony.
Hingga 31 Juli 2025, Nilai Aktiva Bersih (NAB) Trim Kapital Plus mencapai Rp4,44 triliun. Berdasarkan fact fund, portofolio reksa dana ini didominasi oleh saham BBCA (9,48%), deposito Allo Bank Indonesia (8,99%), BBRI (8,58%), BMRI (7,74%), MDKA (6,43%), BBNI (4,6%), TLKM (3,42%), deposito BPD Sumsel Babel Syariah (3,0%), ERAA (2,66%), dan deposito Bank Victoria (2,40%).
Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa penguatan LQ45 selama sebulan terakhir didorong oleh perbaikan kinerja saham perbankan. “Proyeksi ke depan cenderung positif, terutama karena peluang peningkatan likuiditas di semester II/2025 yang didukung potensi penurunan suku bunga,” ujar Nafan.
Keputusan Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20 Agustus 2025 untuk memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5%, menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 5,75%, menjadi katalis positif bagi prospek pasar saham ke depan.
Ringkasan
Reksa dana saham Trimegah AM, khususnya Trim Kapital Plus (6,03% YtD) dan Trimegah Equity Focus 2 (9,32% YtD), menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada indeks LQ45 (0,04% YtD) hingga 20 Agustus 2025. Keberhasilan ini didukung strategi alokasi portofolio yang cermat, termasuk mengurangi porsi saham perbankan yang kinerjanya kurang optimal di paruh pertama tahun 2025. Portofolio difokuskan pada saham dengan prospek pertumbuhan yang baik dan katalis spesifik.
Trimegah AM mengelola AUM senilai Rp45 triliun hingga Juli 2025, dengan 10% merupakan aset reksa dana saham. Trim Kapital Plus, bernilai Rp4,44 triliun (NAB), memiliki portofolio yang didominasi saham BBCA, Allo Bank, BBRI, BMRI, dan beberapa saham lainnya. Meskipun fokus pada investasi jangka panjang, likuiditas tetap dijaga. Meskipun valuasi saham perbankan mulai menarik, katalis tambahan masih dibutuhkan untuk mendorong kinerja positif sektor tersebut.