Rupiah Anjlok, IHSG Terjun Bebas: Investor Panik!

Babaumma – JAKARTA — Jumat, 29 Agustus 2025, menjadi hari yang kurang menguntungkan bagi pasar keuangan Indonesia. Gelombang demonstrasi yang meningkat, bahkan menelan korban jiwa, berdampak signifikan pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Data Bloomberg menunjukkan rupiah anjlok 124,5 poin atau 0,76% ke level Rp16.477 per dolar AS hingga pukul 12.27 WIB. Secara bersamaan, indeks dolar AS juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,18 poin (0,19%) ke posisi 97,996. Kondisi ini menunjukkan tekanan terhadap mata uang domestik di tengah ketidakpastian politik dalam negeri.

Pelemahan rupiah juga berimbas pada IHSG yang ambles hingga 180,8 poin atau 2,27%, ditutup pada posisi 7.771,28 di akhir sesi I. Pergerakan IHSG berada di rentang 7.767,19 hingga 7.913,86, dengan 89 saham menguat, 662 saham melemah, dan 49 saham stagnan. Beberapa saham blue chip mengalami penurunan signifikan, antara lain BBCA (turun 1,8%), WIFI (anjlok 8,68%), BBRI (merosot 2,66%), BMRI (turun 1,89%), dan WIRG (rontok 14,21%). Saham ANTM juga turun 2,35%, PTRO merosot 7,42%, CUAN anjlok 6,5%, dan BREN melorot 4,84%.

Eskalasi demonstrasi dan insiden yang melibatkan aparat keamanan menjadi sorotan utama. Pengamat forex, Ibrahim Assuaibi, menilai hal ini memicu kekhawatiran investor dan mendorong aksi jual rupiah. “Demonstrasi besar-besaran dan ketegangan politik membuat pasar lebih berhati-hati, sehingga rupiah kembali melemah meski sebelumnya sudah menunjukkan tren pelemahan,” jelas Ibrahim. Selain itu, kontroversi tunjangan DPR turut menambah tekanan terhadap rupiah dari sisi domestik, menciptakan sentimen negatif di pasar. “Carut-marut ini membuat pasar sedikit apatis terhadap perpolitikan Indonesia, yang akhirnya membuat rupiah kembali mengalami pelemahan tajam,” tambahnya.

Kondisi sosial-politik yang kurang kondusif juga menjadi penyebab utama penurunan IHSG, menurut Managing Director Research Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su. Pendapat serupa disampaikan oleh Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, yang mengaitkan pelemahan indeks komposit dengan eskalasi demonstrasi. Nafan juga memprediksi potensi tren penurunan IHSG dalam jangka pendek, mengingat pengaruh signifikan kondisi politik dan keamanan domestik. Data historis menunjukkan kinerja IHSG di bulan September selama lima tahun terakhir cenderung bearish, sementara Oktober hingga Desember umumnya bullish. “Kondisi politik dan keamanan domestik berpengaruh besar terhadap pelemahan IHSG hari ini. Bila kondisi IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar,” pungkas Nafan.

Di sisi eksternal, revisi data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan kuartal dua lebih tinggi dari proyeksi dan penurunan klaim pengangguran, dibarengi dengan ketegangan politik AS terkait intervensi presiden terhadap pejabat The Fed, turut mendorong investor mencari aset safe haven, menambah tekanan pada pasar domestik.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Pasar keuangan Indonesia mengalami penurunan signifikan pada 29 Agustus 2025, ditandai dengan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (menjadi Rp16.477 per dolar AS) dan penurunan tajam IHSG (menutup sesi I di 7.771,28). Pelemahan ini dipicu oleh eskalasi demonstrasi yang menimbulkan kekhawatiran investor dan memicu aksi jual. Kontroversi tunjangan DPR juga menambah sentimen negatif di pasar domestik.

Penurunan IHSG, yang mencapai 2,27%, dikaitkan dengan kondisi sosial-politik yang kurang kondusif. Para analis menyatakan bahwa demonstrasi dan ketidakpastian politik berdampak besar pada pasar saham. Faktor eksternal seperti revisi data ekonomi AS yang positif dan ketegangan politik AS juga turut memberikan tekanan pada pasar domestik, mendorong investor mencari aset aman.

Tinggalkan komentar