
Babaumma – , YOGYAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif pada Selasa (9/12/2025) waktu setempat seiring sikap wait and see investor menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan tetap bernada hawkish meski pasar memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga pekan ini.
Melansir Reuters pada Rabu (10/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 120,56 poin atau 0,25% ke level 47.618,76. Sementara itu, indeks S&P 500 terkoreksi tipis 0,26 poin atau di 6.846,60. Adapun, Nasdaq Composite justru menguat 34,63 poin atau 0,15% menjadi 23.580,53.
Indeks sektor perbankan S&P 500 sempat menguat hampir 1% pada awal perdagangan, namun berbalik turun 1,8% setelah eksekutif JPMorgan Chase untuk bisnis perbankan konsumer dan komunitas, Marianne Lake, menyebut perusahaan memperkirakan kenaikan beban biaya hingga sekitar US$105 miliar pada 2026, terutama akibat peningkatan belanja ekspansi dan volume bisnis.
: Harga Minyak Mentah Tertekan Negosiasi Damai Rusia-Ukraina dan Rapat The Fed
Saham JPMorgan tertekan sekitar 4%, menuju penurunan harian terbesar sejak awal April. Dari 11 sektor utama S&P 500, sebanyak tujuh sektor menguat, dipimpin sektor energi yang naik 0,9%. Sementara itu, sektor kesehatan menjadi yang terburuk dengan penurunan 0,5%.
The Fed memulai rapat kebijakan dua hari pada Selasa. Pelaku pasar secara luas memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, meskipun tingkat inflasi masih berada di atas target bank sentral sebesar 2%.
: : Harga Emas Dunia Hari Ini Naik jelang Keputusan Bunga The Fed, Perak Cetak Rekor
Sejumlah pembuat kebijakan memberikan sinyal yang beragam. Sebagian memperingatkan tekanan harga masih berpotensi kembali menguat, sementara yang lain menyoroti kondisi pasar tenaga kerja yang dinilai mulai melemah.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa belum memberikan kejelasan tambahan. Data menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan naik tipis pada Oktober, tetapi laju perekrutan tetap lemah.
: : Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 10 Desember 2025
Di sisi lain, laporan National Federation of Independent Business (NFIB) mencatat adanya rencana dari pelaku usaha untuk membuka lapangan kerja baru dalam waktu dekat.
“Kecenderungan pasar saat ini melihat sikap The Fed akan menjadi sedikit kurang dovish karena meningkatnya jumlah lowongan kerja,” kata Jeff Schulze, Head of Economic and Market Strategy ClearBridge.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar masih mematok peluang sekitar 87% terhadap pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada Rabu. Namun, Schulze menilai peluang jeda penurunan suku bunga setelah keputusan tersebut relatif lebih besar.
“Investor mengambil posisi menunggu hingga mereka memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai arah kebijakan The Fed ke depan,” ungkapnya.
Perdagangan saham teknologi juga berlangsung fluktuatif. Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengizinkan Nvidia mengekspor prosesor H200, chip kecerdasan buatan (AI) terbesar kedua miliknya, ke China dengan mengenakan tarif ekspor 25%.
Namun, laporan Financial Times menyebut Beijing berencana membatasi akses terhadap chip tersebut, sementara kalangan garis keras China di Washington mengkritik keras keputusan pemerintah AS. Saham Nvidia terakhir turun 0,6%, setelah sebelumnya naik hampir 2% pada sesi prapasar.
Minat investor terhadap belanja korporasi di sektor infrastruktur AI diperkirakan akan semakin disorot menjelang rilis kinerja Oracle dan Broadcom yang dijadwalkan akhir pekan ini.
Selain itu, pasar juga memantau perkembangan bidding war antara Paramount Skydance dan Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros. Saham Warner Bros. melonjak 3%, sementara Paramount naik 0,5%, dan saham Netflix turun tipis.