Sponsored

Wall Street Melonjak: Shutdown AS Berakhir, Investor Lega!

Indeks saham di Wall Street Amerika Serikat (AS), ditutup menguat pada Senin (10/11). Kenaikan ini terjadi setelah Senat AS mengambil langkah penting menuju kesepakatan untuk mengakhiri penutupan sebagian kegiatan pemerintah atau shutdown yang sudah berlangsung lama.

Sponsored

Dow Jones Industrial Average naik 0,81% atau 381,53 poin ke level 47.368,63. Lalu S&P 500 menguat 1,54% ke level 6.832,43, sementara Nasdaq Composite melonjak 2,27% ke level 23.527,17.

Saham-saham teknologi memimpin kenaikan, terutama yang terkait dengan tema kecerdasan buatan (AI). Nvidia, Broadcom, serta sejumlah saham AI lainnya kembali menguat seiring meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko setelah muncul potensi berakhirnya penutupan pemerintah. 

Saham Microsoft juga naik 1,9%, memutus tren penurunan selama delapan hari berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjang sejak 2011.

Investor saat ini mencermati pembahasan RUU pendanaan federal yang akan membuka kembali operasional pemerintah hingga Januari, serta membatalkan sebagian pemutusan hubungan kerja pegawai federal.

Meski tidak mencakup perpanjangan subsidi Affordable Care Act, RUU tersebut akan kembali diajukan untuk pemungutan suara terpisah pada Desember.

Kesepakatan ini masih membutuhkan pemungutan suara akhir di Senat dan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Ketua DPR AS, Mike Johnson, telah meminta anggota DPR untuk segera kembali ke Washington agar proses pemungutan suara dapat digelar dalam minggu ini.

Penutupan pemerintah sebelumnya telah menekan sentimen konsumen ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun. Shutdown juga menyebabkan terhentinya rilis sejumlah data ekonomi penting, termasuk laporan inflasi konsumen dan produsen yang seharusnya diterbitkan pekan ini.

Kepala Investasi di Orion, Tim Holland, mengatakan bahwa sentimen negatif pasar baru-baru ini dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap penutupan pemerintah AS, valuasi saham yang sudah tinggi, dan potensi gelembung di saham sektor AI. Menurutnya, hal-hal tersebut membuat November menjadi bulan yang bergejolak untuk aset berisiko.

Dalam sepekan terakhir, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi mencatat penurunan sekitar 3%, menjadi pekan terburuk sejak aksi jual besar pada April. Sementara itu, S&P 500 dan Dow Jones juga turun lebih dari 1% dalam periode yang sama.

Menurut Holland, kekhawatiran tersebut wajar. Namun sekarang setidaknya satu dari tiga kekhawatiran itu sudah mulai mereda, yaitu penutupan pemerintah. 

“Jika kita mempertimbangkan pembukaan kembali pemerintah, Undang-Undang Satu RUU Besar dan Indah, pertumbuhan laba tahunan sekitar 13%, dan musim yang menjadi angin segar, kita masih cukup optimis terhadap ekonomi dan aset berisiko hingga akhir tahun,” kata Holland dikutip dari CNBC, Selasa (11/11). 

Sponsored