Sponsored

Wall Street Reli! Investor Bertaruh The Fed Pangkas Suku Bunga

Indeks saham Amerika Serikat (AS), atau lebih dikenal sebagai Wall Street, menutup perdagangan pada Senin, 24 November, dengan penguatan signifikan, meneruskan momentum positif yang terjadi pada Jumat, 21 November. Reli ini terutama didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan memulai pemangkasan suku bunga acuan pada bulan Desember. Harapan ini berhasil mengesampingkan kekhawatiran investor mengenai valuasi saham-saham teknologi yang dinilai telah mencapai titik jenuh.

Sponsored

Berdasarkan laporan Reuters, ketiga indeks utama Wall Street menunjukkan performa yang solid. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 202,86 poin atau 0,44 persen, mencapai level 46.448,27. Sementara itu, S&P 500 menguat 102,13 poin atau 1,55 persen, ditutup pada 6.705,12. Peningkatan paling impresif dicatatkan oleh Nasdaq Composite yang meroket 598,92 poin atau 2,69 persen, berakhir di angka 22.872,01.

Pembukaan pekan yang lebih singkat karena adanya libur nasional di AS ini disambut pasar saham dengan optimisme kuat, khususnya berkat lonjakan performa saham-saham teknologi raksasa yang dikenal sebagai kelompok “Magnificent Seven”. Kontribusi signifikan dari saham-saham ini kembali menempatkan indeks Nasdaq sebagai pemimpin kenaikan di antara semua indeks.

Optimisme investor semakin diperkuat oleh serangkaian laporan ekonomi terbaru, yang dirilis setelah periode penutupan pemerintahan AS selama enam pekan. Data tersebut mengindikasikan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja serta tingkat inflasi yang masih persisten. Kondisi ini memperbesar keyakinan pasar bahwa The Fed akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan mereka di bulan Desember mendatang.

Sentimen positif ini juga diperkuat oleh pernyataan sejumlah pejabat tinggi The Fed. Gubernur Fed Christopher Waller, Presiden Fed New York John Williams, dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly memberikan sinyal pelonggaran kebijakan, meskipun di sisi lain, beberapa pejabat Fed lainnya menyampaikan pandangan yang lebih berhati-hati. Hal ini menunjukkan adanya diskusi internal yang dinamis di dalam bank sentral.

“Pelaku pasar kini mulai menyelaraskan pandangan bahwa pemangkasan suku bunga akan benar-benar terjadi pada Desember,” ujar Robertt Pavlik, seorang senior portfolio manager di Dakota Wealth, menggambarkan konsensus yang terbentuk di kalangan investor.

Pasar keuangan saat ini memproyeksikan peluang sebesar 85 persen bagi The Fed untuk memotong suku bunga acuan, sebuah kenaikan yang sangat signifikan dari angka 42,42 persen pada pekan sebelumnya, menurut data dari alat FedWatch milik CME. Ini menunjukkan perubahan sentimen yang drastis dalam waktu singkat.

Agenda ekonomi pekan ini akan terus diramaikan dengan berbagai rilis data penting. Beberapa di antaranya adalah laporan penjualan ritel, indeks harga produsen, dan pesanan barang tahan lama. Selain itu, ada pula indikator independen seperti harga rumah Case-Shiller, laporan keyakinan konsumen dari Conference Board, dan data penjualan rumah tertunda yang dirilis oleh National Association of Realtors, yang semuanya akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi AS.

Musim pelaporan keuangan kuartal ketiga tahun ini juga hampir mencapai puncaknya. Hingga Jumat, 21 November, hampir 95 persen perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 telah memublikasikan kinerja mereka, dengan 83 persen di antaranya berhasil membukukan laba yang melampaui ekspektasi. Berkat hasil positif ini, analis kini merevisi proyeksi pertumbuhan laba agregat kuartal ketiga menjadi 14,7 persen, naik dari perkiraan awal 8,8 persen pada 1 Oktober, berdasarkan data LSEG.

Menilik performa sektor-sektor utama di S&P 500, sektor komunikasi mencatat kenaikan persentase terbesar, menunjukkan kinerja yang luar biasa. Namun, tidak semua sektor bernasib sama; sektor consumer staples dan energi menjadi dua sektor yang harus berakhir di zona merah, mengindikasikan adanya tekanan di segmen-segmen tersebut.

Pekan ini juga menandai dimulainya musim belanja liburan yang sangat dinantikan di AS, diawali dengan libur Thanksgiving pada Kamis, 27 November. Kondisi konsumen, yang memiliki peran krusial dengan menyumbang sekitar 70 persen dari ekonomi AS, akan menjadi sorotan utama di tengah meningkatnya pengumuman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan hasil survei yang menunjukkan pelemahan. Meskipun demikian, National Retail Federation optimistis memproyeksikan penjualan liburan tahun ini akan menembus angka USD 1 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Beberapa perusahaan retail besar, termasuk Best Buy, dijadwalkan akan merilis laporan kinerja mereka pekan ini, memberikan gambaran lebih lanjut tentang kesehatan sektor ini. Di sisi lain, laporan kinerja Nvidia pekan lalu ternyata gagal sepenuhnya meredakan kekhawatiran pasar terkait potensi terbentuknya “gelembung” di sektor kecerdasan buatan (AI). Akibatnya, baik S&P 500 maupun Nasdaq masih berada dalam jalur untuk membukukan penurunan bulanan, terlepas dari kenaikan signifikan di awal pekan.

Di tengah sentimen yang beragam, Deutsche Bank turut menyuntikkan semangat ke pasar dengan proyeksi yang sangat optimistis. Bank investasi global ini memperkirakan bahwa indeks S&P 500 berpotensi menembus level 8.000 pada akhir tahun depan, menjadikan proyeksi ini sebagai yang paling berani di antara perusahaan broker besar dunia.

Sementara itu, beberapa saham menunjukkan pergerakan individual yang menarik. Saham Bristol-Myers melonjak 3,3 persen setelah Bayer dari Eropa mengumumkan data positif dari uji klinis tahap akhir obat kardiovaskularnya. Berita ini meningkatkan kepercayaan terhadap obat eksperimental Bristol-Myers, milvexian, yang memiliki potensi serupa.

Di sektor kesehatan, saham Centene dan Oscar Health masing-masing melonjak 4,6 persen dan 22,3 persen. Kenaikan dramatis ini terjadi menyusul laporan yang mengindikasikan bahwa mantan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang subsidi program Affordable Care Act selama dua tahun, sebuah langkah yang dapat memberikan keuntungan signifikan bagi penyedia layanan kesehatan.

Sebagai penutup, volume perdagangan saham di bursa AS pada hari Senin tercatat mencapai 18,32 miliar saham. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan selama 20 hari terakhir yang mencapai 19,94 miliar saham.

Ringkasan

Wall Street mengalami reli signifikan pada Senin, 24 November, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada bulan Desember. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan yang solid, dengan Nasdaq memimpin berkat performa saham-saham teknologi raksasa. Optimisme ini didukung oleh data ekonomi terbaru yang mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang persisten.

Pasar keuangan memproyeksikan peluang 85 persen bagi The Fed untuk memotong suku bunga acuan, naik signifikan dari pekan sebelumnya. Data penjualan ritel, indeks harga produsen, dan pesanan barang tahan lama akan dirilis pekan ini. Deutsche Bank memproyeksikan indeks S&P 500 berpotensi menembus level 8.000 pada akhir tahun depan.

Sponsored