Sponsored

ESDM Sebut Setoran PNBP dari Minerba Rp 114 Triliun, Capai 92% dari Target 2025

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mencatatkan kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) yang sangat menggembirakan. Hingga 15 November 2025, total PNBP minerba telah mencapai Rp 114 triliun.

Sponsored

Angka fantastis ini, menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, setara dengan 92% dari target ambisius yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2025, yakni Rp 124,7 triliun. Tri Winarno optimis bahwa target PNBP ini akan tercapai sepenuhnya, terutama dengan kontribusi kuat dari sektor minerba. “Target PNBP akan tercapai kalau minerba,” tegas Tri saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, pada Selasa (18/11/2025).

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan total PNBP dari seluruh sektor ESDM pada tahun 2025 mencapai Rp 254,5 triliun. Rincian target ini terdiri dari sektor minerba sebesar Rp 124,7 triliun, minyak dan gas bumi (migas) Rp 121 triliun, energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) Rp 2,19 triliun, serta penerimaan lainnya sebesar Rp 6,6 triliun.

Menariknya, hingga 11 Agustus 2025, capaian PNBP ESDM secara total sudah menembus Rp 138,8 triliun, yang merepresentasikan 54,5% dari target keseluruhan. Jumlah ini berasal dari PNBP migas sebesar Rp 57,3 triliun, minerba Rp 74,2 triliun, EBTKE Rp 1,09 triliun, dan penerimaan lainnya sebesar Rp 6,2 triliun. Data ini menunjukkan progres signifikan yang telah dicapai kementerian sepanjang tahun.

Melihat ke depan, Tri Winarno juga memberikan gambaran mengenai rencana produksi komoditas utama minerba, yaitu batu bara dan nikel. Ia mengindikasikan bahwa target produksi kedua komoditas vital ini berpotensi mengalami sedikit penurunan pada tahun depan dibandingkan dengan target tahun 2025. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa penurunan target produksi ini tidak akan berdampak besar pada pasokan domestik. “Kalau pasokan dalam negeri yang penting aman,” ujarnya, menegaskan prioritas ketersediaan energi di dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah mengakui bahwa upaya pencapaian target PNBP tahun ini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Situasi global yang masih dibayangi oleh fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik menjadi faktor utama. “Harga komoditas, khususnya batu bara, turunnya agak jauh sekitar 25%–35% sampai Juni. Ini karena pasar global sedang tidak menentu,” jelas Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (14/7/2025).

Kendati dihadapkan pada berbagai rintangan, Menteri Bahlil tetap menyuarakan optimisme. Ia berharap capaian PNBP kementeriannya dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. “Insya Allah, mudah-mudahan kami bisa membuat target tercapai. Sekalipun memang kerjanya berat karena pasang-surut harga komoditas,” pungkasnya, menunjukkan tekad di tengah dinamika ekonomi global.

Ringkasan

Kementerian ESDM mencatat PNBP dari sektor minerba mencapai Rp 114 triliun hingga 15 November 2025, setara dengan 92% dari target tahunan sebesar Rp 124,7 triliun. Direktur Jenderal Minerba, Tri Winarno, optimis target PNBP ini akan tercapai penuh berkat kontribusi kuat dari sektor minerba.

Pemerintah menargetkan total PNBP dari seluruh sektor ESDM tahun 2025 sebesar Rp 254,5 triliun. Meskipun target produksi batu bara dan nikel berpotensi turun tahun depan, pasokan domestik dipastikan aman. Menteri ESDM mengakui tantangan pencapaian target PNBP akibat fluktuasi harga komoditas global, namun tetap optimis target dapat tercapai.

Sponsored