Sponsored

Harga Buyback Emas Antam Meroket! Update Jumat, 21 November

Babaumma – , JAKARTA — Harga buyback emas PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan kenaikan dua digit yang impresif sepanjang periode berjalan tahun 2025, bahkan hingga Jumat (21/11/2025).

Sponsored

Meskipun pada Jumat (21/11/2025) harga buyback emas Antam mengalami koreksi sebesar Rp16.000 menjadi Rp2.209.000 berdasarkan data Logam Mulia, posisi tersebut masih merefleksikan peningkatan signifikan 61,83% untuk periode berjalan tahun ini.

Kenaikan ini terjadi setelah harga buyback emas Antam sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada rentang September hingga Oktober 2025. Puncaknya, pergerakan harga menyentuh Rp2.336.000 pada 21 Oktober 2025, menegaskan tren penguatan yang luar biasa.

: Target Baru Harga Emas Goldman Sachs, UBS Cs

Sebagai informasi, harga buyback merupakan patokan harga pembelian kembali emas batangan berukuran 1 gram oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Secara umum, buyback emas adalah transaksi di mana individu menjual kembali emasnya, baik dalam bentuk logam mulia batangan maupun perhiasan. Harga yang ditawarkan dalam transaksi buyback lazimnya lebih rendah dibandingkan harga jual emas di pasar saat itu.

: : Harga Emas Antam Hari Ini (21/11) Anjlok Rp16.000, Termurah Rp1,22 Juta

Meskipun demikian, penjualan kembali emas melalui skema buyback tetap berpotensi mendatangkan keuntungan. Ini terjadi apabila selisih antara harga jual awal dan harga buyback saat ini cukup besar, memungkinkan investor untuk merealisasikan profit.

Penting untuk diketahui, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, setiap penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nilai transaksi lebih dari Rp10 juta akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Besarannya adalah 1,5 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen bagi non-NPWP. PPh Pasal 22 ini akan dipotong secara langsung dari total nilai buyback.

Pergerakan harga buyback emas Antam tidak lepas dari dinamika pasar global. Umumnya, tren harga ini beriringan dengan fluktuasi harga logam mulia di bursa internasional.

Terbukti, dalam laporan Bisnis sebelumnya pada Jumat (21/11/2025), harga emas di pasar spot global tercatat melemah 0,6% menjadi US$4.058,29 per troy ounce. Sejalan dengan itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga turun 0,6% ke level US$4.060 per ounce.

Salah satu pemicu pelemahan harga emas adalah penguatan dolar AS. Ketika dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya, emas yang dihargakan dalam greenback menjadi relatif lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang selain dolar, sehingga mengurangi daya tariknya.

Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat juga memainkan peran krusial. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang sangat dinantikan, yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan, baru-baru ini menunjukkan kenaikan nonfarm payrolls sebesar 119.000 pada September. Angka ini lebih dari dua kali lipat proyeksi awal yang hanya 50.000.

Menanggapi data tersebut, Peter Grant, wakil presiden dan analis logam senior di Zaner Metals, menyatakan, “Data ini pada dasarnya mengonfirmasi apa yang disampaikan The Fed pada Oktober, yakni pasar tenaga kerja yang melambat namun tetap stabil. Peluang pemangkasan suku bunga pada Desember kini semakin kecil.” Kondisi ini, tambahnya, memberikan tekanan tambahan terhadap harga emas.

Para pelaku pasar saat ini memprediksi hampir 40% peluang pemangkasan suku bunga pada bulan berikutnya. Penting untuk diingat bahwa emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena biaya peluang memegang emas menjadi lebih kompetitif dibandingkan aset berbunga.

Menariknya, akibat penutupan pemerintahan sebelumnya, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) AS membatalkan rilis data untuk Oktober dan akan menggabungkannya dengan laporan November. Laporan gabungan yang sangat dinantikan ini dijadwalkan terbit pada 16 Desember, tepat setelah pertemuan The Fed berikutnya.

Sementara itu, risalah pertemuan The Fed pada Oktober yang dirilis pada Rabu sebelumnya mengungkapkan bahwa meskipun para pembuat kebijakan memutuskan untuk menurunkan suku bunga, mereka juga memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan risiko inflasi dan berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap bank sentral.

Ringkasan

Harga buyback emas Antam mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun 2025, mencapai rekor tertinggi pada September-Oktober. Meskipun terkoreksi pada Jumat, 21 November 2025, kenaikan harga buyback tetap mencapai 61,83% untuk periode berjalan tahun ini. Harga buyback adalah harga pembelian kembali emas batangan oleh Antam, yang umumnya lebih rendah dari harga jual di pasar.

Penjualan kembali emas melalui buyback berpotensi menguntungkan jika selisih harga jual awal dan harga buyback cukup besar. Penurunan harga emas global dipicu oleh penguatan dolar AS dan data ekonomi AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil. Penjualan emas dengan nilai transaksi lebih dari Rp10 juta dikenakan PPh Pasal 22.

Sponsored