
Hari Guru Nasional diperingati pada 25 November sebagai bentuk apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia.
Untuk tahun ini, Hari Guru Nasional akan jatuh pada hari Selasa, 25 November 2025 atau tepatnya hari ini dengan mengusung tema Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini sendiri menjadi pengingat bahwa guru dan tenaga kependidikan merupakan ujung tombak dalam proses pembangunan bangsa.
Untuk memeriahkan hari istimewa tersebut, membuat sebuah puisi bisa dilakukan sebagai bentuk ungkapan terima kasih terdalam kepada guru tercinta. Nantinya puisi tersebut bisa dibacakan di depan kelas atau dibagikan di media sosial.
Berikut di bawah ini beberapa contoh puisi Hari Guru Nasional 2025 yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
Baca juga:
- 9 Puisi Hari Guru Nasional 2025 Singkat dan Penuh Makna
- 5 Pidato Hari Guru Nasional 2025 Penuh Makna dan Semangat
- 30 Ucapan Hari Guru Nasional 2025 untuk Wali Kelas Berkesan dan Menyentuh Hati
Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2025
Berikut ini sepuluh contoh puisi dari berbagai sumber yang bisa dijadikan sebagai inspirasi bila ingin membuat karya sastra ini untuk Hari Guru Nasional 2025.
Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2025 (Freepik) 1. Bersamamu, Guruku
Karya: Yoga Permana Wijaya
Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita-cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudra
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihat bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas dan beratnya jasa yang kau berikan
Berkatmu. Kumenetap, kumemandang, kumelihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku
2. Kepada Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Kepada guruku tersayang
Jasa besarmu akan selalu ku kenang
Kau selalu sabar dan tegar
Semangatmu tak pernah padam
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Membimbing kami dengan ikhlas dan ceria
Menjadi penerang di setiap masa
Yang membuat kami tak pernah lupa
Tak menyurutkanmu untuk tetap berjuang
Demi masa depan anak bangsa yang gemilang
3. Guruku
Karya: S. Idayanti Haniatul Mar’ah
Guruku setiap hari mendidik aku
Tanpa rasa lelah terlihat di wajahmu
Guruku setiap waktu berbagi ilmu
Tanpa mengenal batas waktu
Detik berganti menit, kau tetap mengajariku
Menit berganti jam, kau tetap membimbingku
Berbakti untuk negeriku, itulah semboyanmu
Mengabdi untuk negeriku, itulah pedomanmu
Tanpa kehadiranmu, hari-hariku terasa sunyi
Tanpa kedatanganmu, hari-hariku kian kelabu
Tanpa sapaanmu, hari-hariku terasa sendu
Tanpa ilmumu, hari-hariku makin membeku
Guruku, engkau laksana matahari
Yang bersinar di sepanjang hari
Menerangi jiwa hampa ini
Menghangatkan sampai ke seluruh negeri
Guruku, engkau laksana rembulan
Yang bersinar di sepanjang malam
Menerangi gelapnya malam
Kehadiranmu amat kurindukan
4. Di Balik Senyum Papan Tulis
Kami hanya melihat senyum di pagi hari,
Sikap tegas yang meminta kami berdiri.
Kami tak pernah tahu, semalam ada lelah,
Yang Bapak/Ibu sembunyikan tanpa resah.
Pernahkah kaki terhuyung saat langkah bergegas? Pernahkah hati tercekat melihat gaji yang terbatas?
Kami tak pernah tanya, kami hanya menuntut ilmu,
Sedang Bapak/Ibu memberi, dari apa yang ada di saku.
Kami ingat saat kami membangkang,
Saat hati Bapak/Ibu pasti telah tertekan.
Namun suara itu tak pernah meninggi,
Hanya tatapan penuh harap yang menyelimuti.
Ada air mata yang tumpah bukan karena sedih,
Melainkan karena bangga melihat muridnya pulih.
Melihat kami terbang, padahal sayap itu kau pinjamkan,
Dari serpihan waktu dan harapan yang kau korbankan.
Engkau merangkai masa depan dari puing masa lalu kami,
Menenun cita-cita dari benang yang hampir mati.
Saat kami melupakanmu karena kesuksesan yang di depan,
Di sana, di ruang hening, kau tetap mendoakan.
Terima kasih, Bapak/Ibu Guru.
Jika kami tak bisa membalas lelahmu dengan harta,
Biarlah doa dan air mata haru ini yang berbicara.
Kami takkan pernah melupakan,
Beban yang kau pikul agar kami bisa berjalan.
5. Tombak Keberhasilanku
Karya: Amanda Nurdhana D
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku kadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku
Kau adalah orangtua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu
Contoh Puisi Hari Guru Nasional 2025 (Freepik) 6. Pesan untuk Guruku
Karya: Lisa Ardhian Widhia Sari
Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu
Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar
Guruku
Maksudku sampaikan rasa bukanlah untuk ungkap luka
Engkau adalah pelita terang, saat kau mampu berkelana
Merangkul seluruh siswa tanpa pilah cinta
Bercengkerama bak sohib dan tetap beretika.
Terima kasih kuucapkan
Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan
Si petutur ilmu dari guratan awan
Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan
Guruku
Kau adalah jingga, sosok inspiratif dalam senja
Kau selayaknya surya, penerang untuk generasi bangsa
Dan kau ibarat gerimis kiranya
Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga.
7. Di Balik Senyummu yang Tenang
Ada letih yang kau sembunyikan,
Ada harapan yang kau titipkan,
Ada kasih yang kau berikan
Tanpa meminta balasan.
Guruku,
Engkau datang dengan senyum yang tenang,
Mengajar tanpa keluh kesah,
Meski kehidupan sering kali tak ramah.
Kami belajar darimu,
Bukan hanya tentang ilmu dan angka,
Tetapi tentang cinta, ketulusan,
Dan arti menjadi manusia.
Selamat Hari Guru,
Untukmu yang mengajarkan kami arti kehidupan.
8. Guru Oh Guru
Karya: Usman Awang
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum jadi dewasa
Dialah ibu, dialah bapak juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat
Jika hari ini seorang perdana menteri berkuasa
Jika hari ini seorang raja menaiki tahta
Jika hari ini seorang presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemua
Jika hari ini siapa sahaja menjadi dewasa;
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di ibu kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku;
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin berarti tugasnya kepada negara
Jadilah apapun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan didulangi ilmu
Panggilan keramat “cikgu” kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat
9. Lukisan Jiwa Seorang Guru
Karya: Wahyuni Budi Hastuti
Sengatan mentari di terik siang
Mutiara bening basah menghias wajah
Jatuh bercucuran basahkan jiwa
Mata berbinar pancarkan keikhlasan
Ketika matahari bersembunyi di balik cakrawala
Cahaya lembut datang berbisik di gelap malam
Bagikan cahaya pada jiwa yang papa
Haus belaian tangan penuh kasih sayang
Jemari cantik liukkan gemulai pena
Goreskan rasa percikkan kesejukan
Lukisan indah menoreh kanvas kelas
Hadirkan suasana nyaman bahagia
Ayunkan kaki kuat tebarkan harapan
Hempaskan keterpurukan halau ketidakpastian
Hadirkan inspirasi dalam kesuraman
Melangkah seirama raih bintang di angkasa
10. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Kepada Guru-guruku
Karya: Marzuli Ridwan Al-Bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tak menuntut riang
Tersemat di dada
Telah tak berbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah
Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah
Itulah sepuluh contoh puisi Hari Guru Nasional 2025 yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.