PR GARUT – Jayantara Priangan Timur 2025, perhelatan akbar yang memamerkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, telah sukses digelar. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga berhasil mendorong semangat ekonomi syariah dan digitalisasi, sekaligus menciptakan ruang kolaborasi yang inovatif bagi perekonomian Priangan Timur.
Lebih dari 24 ribu pengunjung memadati arena Jayantara, menghasilkan transaksi fantastis mencapai Rp1,4 miliar. Keberhasilan ini ditandai pula dengan terjalinnya berbagai kerja sama bisnis, termasuk pembiayaan senilai Rp1,5 miliar untuk lima UMKM binaan. Prestasi yang paling membanggakan adalah keberhasilan produk anyaman topi lokal menembus pasar internasional melalui business matching, dengan nilai ekspor mencapai Rp600 juta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Laura Rulida, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Jayantara bukan sekadar acara, melainkan perayaan energi ekonomi dan kreativitas Priangan Timur,” ujar Laura seusai penutupan acara pada Minggu, 24 Agustus 2025. Ia menekankan bahwa angka-angka yang diraih tersebut merupakan bukti nyata dari kepercayaan, kerja keras, dan sinergi yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Priangan Timur.
Tahun ini, Jayantara menawarkan nuansa yang berbeda. Pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan beragam stan UMKM, tetapi juga disuguhkan ruang kolaborasi yang menghubungkan ide-ide besar dengan peluang nyata. Kreativitas begitu terasa, mulai dari kuliner lokal yang inovatif, pertunjukan musik dan stand up comedy yang menghibur, hingga parade fesyen yang memperkenalkan modest fashion Priangan Timur dengan wajah baru. Semangat ekonomi syariah juga ditonjolkan melalui lomba dakwah, konten kreatif, dan Olimpiade Ekonomi Syariah Priangan Timur. Bahkan, kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui lomba daur ulang dan pembuatan karya infografis tentang ekonomi hijau.
Sinergi antar lembaga dan komunitas juga menjadi salah satu poin penting dalam Jayantara 2025. Kegiatan seperti Gowes BMPD Priangan Timur yang melibatkan perbankan dan program beasiswa, serta donor darah PMI, menunjukkan komitmen sosial yang tinggi. Berbagai games dan sport activity semakin mempererat silaturahmi antarwarga dan komunitas. Sementara itu, partisipasi desa wisata turut memperkenalkan kekayaan ekonomi kreatif dan potensi pariwisata daerah, menambah semarak perayaan bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Jayantara adalah wadah yang menyatukan ekonomi, budaya, keberlanjutan, dan kreativitas, untuk menyalakan optimisme bersama,” tegas Laura. Ia menambahkan, “Semangat Jayantara harus terus kita hidupkan. UMKM kita harus naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Ekonomi syariah harus tumbuh lebih inklusif, digitalisasi harus terus didorong, dan kita semua perlu menjaga keberlanjutan melalui ekonomi hijau.”
Penutupan event tersebut dihadiri oleh Sekda Kota Tasikmalaya, Ketua Dekranasda Kota Banjar, dan tamu undangan lainnya. Laura berharap, dengan semangat kebersamaan yang tercipta, Priangan Timur akan semakin berdaya saing, tidak hanya di tingkat Jawa Barat, tetapi juga nasional dan global. Immanuel Ebenezer alias Noel Dipecat Usai Wakil Menteri Ketenagakerjaan Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
Ringkasan
Pameran Jayantara Priangan Timur 2025 berhasil menarik lebih dari 24 ribu pengunjung dan menghasilkan transaksi Rp1,4 miliar. Keberhasilan ini ditandai dengan terjalinnya kerja sama bisnis dan ekspor produk anyaman topi lokal senilai Rp600 juta ke pasar internasional. Acara ini juga mendorong semangat ekonomi syariah dan digitalisasi UMKM.
Jayantara 2025 menampilkan beragam kegiatan, termasuk pameran UMKM, ruang kolaborasi, pertunjukan seni, dan lomba-lomba bertema ekonomi syariah dan lingkungan. Sinergi antar lembaga dan komunitas juga menjadi poin penting, ditunjukkan melalui kegiatan sosial seperti Gowes BMPD dan donor darah. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya berharap semangat Jayantara dapat terus mendorong daya saing Priangan Timur di pasar global.