Kementerian Koperasi dan Kementerian Pekerjaan Umum telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) krusial untuk mempercepat pembangunan fisik, meliputi gedung, gerai, serta kelengkapan bagi koperasi desa/kelurahan merah putih (KDMP). Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut langsung dari amanat Inpres Nomor 17 Tahun 2025 yang bertujuan mendorong kemandirian ekonomi pedesaan.
Dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (7/11), Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembangunan fisik, gudang, gerai, dan fasilitas pendukung tersebut akan dipercayakan kepada PT Agrinas Pangan Nusantara. Keterlibatan pihak ketiga ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan proyek ambisius ini.
MoU ini, menurut Ferry, sangat penting untuk menyempurnakan pembagian tanggung jawab. Ia menjelaskan bahwa Kementerian Koperasi tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan supervisi terhadap pembangunan gerai-gerai KDMP secara langsung. Oleh karena itu, sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum menjadi vital demi efisiensi dan akuntabilitas proyek.
Kementerian Pekerjaan Umum akan memegang peranan kunci dalam menyiapkan desain prototipe bangunan KDMP. Desain ini nantinya akan menjadi acuan standar kualitas bagi pembangunan 80 ribu unit Kopdes di seluruh pelosok Indonesia, memastikan keseragaman dan ketahanan konstruksi di berbagai wilayah.
Menanggapi tantangan geografis Indonesia yang berada di jalur ring of fire atau cincin api, Menteri PU, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya aspek ketahanan gempa dan konsep green building dalam setiap desain. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa tidak semua lokasi memiliki ketersediaan bahan yang memenuhi kriteria tersebut, sehingga fleksibilitas dalam implementasi akan menjadi pertimbangan utama.
Dody lebih lanjut menjelaskan bahwa peran kementeriannya di sini adalah sebagai pihak yang melakukan supervisi teknis, bukan pengawasan secara menyeluruh. Koordinasi akan dijalankan melalui Balai Cipta Kerja dan Balai Pindah Konstruksi yang tersebar di berbagai daerah. “Jadi, kami siap mendukung arahan Presiden (Prabowo Subianto) dalam mewujudkan program ini,” tegasnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap visi nasional. Titik pembangunan gerai akan tersebar di seluruh Indonesia, sesuai dengan target 80 ribu unit KDMP. Dody menambahkan bahwa desain prototipe bangunan ini sudah “hampir selesai” dan siap untuk direalisasikan.
Pembangunan Kopdes Serap 1,6 Juta Tenaga Kerja
Pemerintah menargetkan sebanyak 80 ribu unit koperasi desa merah putih dapat beroperasi penuh pada Maret 2026. Proyeksi ini datang dari Menteri Koperasi Ferry Juliantono, yang memperkirakan bahwa masa konstruksi bangunan-bangunan koperasi ini berpotensi menyerap tenaga kerja hingga 1,6 juta orang. Ini merupakan angin segar bagi penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Koperasi desa merah putih dirancang sebagai unit usaha komprehensif yang mencakup berbagai layanan esensial bagi masyarakat. Fasilitas yang akan dibangun meliputi kios pupuk, pangkalan LPG, gerai sembako, kantor koperasi, gerai rantai pendingin, apotek desa, hingga klinik desa, membentuk ekosistem ekonomi yang terintegrasi di tingkat desa.
Ferry juga menjelaskan, dalam keterangannya di kantornya pada Kamis (6/11), bahwa yang sedang dikerjakan saat ini adalah pembangunan fisik gerai beserta kelengkapannya, termasuk pengadaan kendaraan operasional yang dibutuhkan di setiap titik KDMP. Perkembangan ini menunjukkan fokus pada implementasi nyata di lapangan.
Hingga kemarin, Ferry mencatat bahwa total KDMP yang telah memasuki masa konstruksi baru mencapai 7.923 unit. Realisasi ini secara langsung telah menyerap sekitar 158 ribu tenaga kerja konstruksi, menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan sejak awal proyek.
Lebih lanjut, total kopdes yang direncanakan masuk masa konstruksi fisik akan mencapai 20 ribu unit pada bulan ini, meskipun yang telah memulai pembangunan baru sebanyak 7.923 unit. Ini menandakan percepatan proyek yang sedang berlangsung.
Ia menyampaikan, target KDMP yang mulai dibangun akan terus bertambah secara progresif, mencapai hingga 50 ribu unit pada bulan depan, dan sekitar 80 ribu unit pada Januari 2026. “Semua akan masuk masa konstruksi pada Januari 2026 agar seluruh pembangunan gudang, gerai, dan prasarana yang dibutuhkan KDMP selesai pada Maret 2026,” pungkas Ferry, memberikan gambaran jadwal yang ambisius namun terencana.
Ringkasan
Kementerian Koperasi dan Kementerian PUPR bekerja sama membangun fisik Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai tindak lanjut Inpres No. 17 Tahun 2025. PT Agrinas Pangan Nusantara ditunjuk untuk melaksanakan pembangunan fisik, termasuk gedung dan gerai. Kementerian PUPR berperan menyiapkan desain prototipe bangunan KDMP dengan standar kualitas dan ketahanan gempa.
Pemerintah menargetkan 80 ribu unit KDMP beroperasi penuh pada Maret 2026, yang diperkirakan menyerap 1,6 juta tenaga kerja konstruksi. KDMP akan menyediakan berbagai layanan seperti kios pupuk, pangkalan LPG, dan klinik desa. Hingga saat ini, 7.923 unit KDMP telah memasuki masa konstruksi, menyerap sekitar 158 ribu tenaga kerja.