
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan nama 10 tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional. Pengumuman dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/11).
Sejumlah nama yang masuk antara lain Presiden ke-2 Soeharto, Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, aktivis buruh Marsinah, hingga mantan komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) Sarwo Edhie Wibowo.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, mengheningkan cipta, disusul dengan memberikan gelar kepada para pahlawan nasional yang diwakili oleh ahli warisnya.
Berikut nama-nama tokoh yang diberikan gelar pahlawan:
1. Abdurahman Wahid (Jawa Timur)
2. Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)
3. Marsinah (Jawa Timur)
4. Mochtar Kusumaatmaja (Jawa Barat)
5. Hajjah Rahma El Yunusiyyah (Sumatra Barat)
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)
7. Sultan Muhammad Salahuddin (NTB)
8. Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur)
9. Tuan Rondahaim Saragih Garingging (Sumatra Utara)
10. Zainal Abidin Syah (Maluku Utara).
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa penetapan nama-nama tersebut telah melalui proses finalisasi di kediaman Prabowo di Kartanegara, Jakarta Selatan, Minggu (9/10).
Rapat tersebut turut dihadiri Menteri Kebudayaan yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon. Dalam rapat, Prabowo mendapatkan masukan dari pimpinan DPR dan MPR. Presiden juga meminta pandangan dari berbagai tokoh sebelum mengambil keputusan terkait penetapan gelar tersebut.
“Beliau menugaskan beberapa untuk berkomunikasi dengan para tokoh, mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan apa yang nanti diputuskan sudah melalui berbagai masukan,” kata Prasetyo saat menjawab pertanyaan wartawan pada Minggu malam (9/11).
Masuknya nama Soeharto ke dalam daftar menjadi kontroversi. Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mendukung Soeharto untuk menjadi pahlawan, sedangkan sejumlah aktivis hingga penyintas 1965 menolak nama tersebut masuk.