Sponsored

IHSG 2026: OCBC Sekuritas Lebih Optimis dari Sri Mulyani!

Babaumma – , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menembus angka di atas 9.000 pada tahun 2026. OCBC Sekuritas, salah satu pemain kunci di pasar modal, bahkan optimistis bahwa indeks utama ini setidaknya dapat melesat mencapai level 9.100 pada tahun tersebut.

Sponsored

Farell Nathanael, seorang Equity Research Analyst dari OCBC Sekuritas, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG hingga November 2025 menawarkan kesempatan emas untuk akumulasi saham. Peluang ini muncul di tengah solidnya kondisi makroekonomi nasional Indonesia, meskipun sentimen negatif masih membayangi ekonomi global.

“Kami memperkirakan IHSG akan mencapai level 9.100 pada 2026. Proyeksi ini diperkuat oleh fakta bahwa saham-saham bluechip yang tergabung dalam indeks IDX30 dan MSCI masih tergolong undervalue,” ungkap Farell dalam acara Premium Market Talks yang diselenggarakan di Jakarta, pada Selasa (11/11/2025).

: Efek Purbaya Ditopang Asing, Target IHSG 9.000 Bakal Tercapai?

Beberapa program bantuan sosial dan inisiatif pemerintah menjadi pilar penopang ekonomi, yang pada gilirannya memberikan dorongan positif bagi pasar saham. Ini termasuk program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah, investasi pemerintah yang digenjot melalui inisiatif Danantara, serta keberlanjutan hilirisasi industri yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, OCBC Sekuritas juga memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mencapai angka 5% untuk keseluruhan tahun 2025. Angka ini mencerminkan resiliensi ekonomi nasional di tengah dinamika global.

Namun, untuk tahun 2026, pertumbuhan PDB diperkirakan sedikit melambat ke level 4,8%. Perlambatan ini diantisipasi karena stimulus-stimulus ekonomi yang telah diluncurkan oleh pemerintah dinilai belum sepenuhnya menunjukkan dampak signifikan yang diharapkan.

Proyeksi inflasi rata-rata tahun 2025 berada di kisaran 2%, dan diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 2,7% pada tahun 2026. Terkait kebijakan moneter, Farell memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali pada sisa tahun 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin pada November dan Desember.

: : Menakar Peluang IHSG Tembus 9.000 Jelang Akhir Tahun

“Artinya, jika suku bunga BI terus mengalami penurunan, dana investor cenderung akan beralih ke instrumen ekuitas. Investor akan bergerak dari zona risiko rendah menuju aset berisiko lebih tinggi untuk mencari imbal hasil yang lebih optimal,” jelasnya lebih lanjut.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah menargetkan IHSG dapat menyentuh level 9.000 pada tahun 2026. Target ini telah ditanggapi dengan beragam pandangan oleh kalangan analis, dengan sebagian menilai target tersebut terlampau optimistis.

: : BEI dan Menkeu Purbaya Optimistis IHSG Tembus 9.000, Seberapa Realistis?

Ringkasan

OCBC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan mencapai 9.100 pada tahun 2026, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebelumnya. Farell Nathanael dari OCBC Sekuritas melihat peluang akumulasi saham hingga November 2025 didukung oleh kondisi makroekonomi Indonesia yang solid, meskipun ada sentimen negatif global. Proyeksi ini didasarkan pada penilaian bahwa saham bluechip di IDX30 dan MSCI masih undervalue.

Proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia adalah 5% untuk 2025 dan sedikit melambat menjadi 4,8% pada 2026. Inflasi diperkirakan 2% di 2025 dan naik menjadi 2,7% di 2026. OCBC Sekuritas memperkirakan Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga dua kali pada sisa tahun 2025, yang berpotensi mengalihkan dana investor ke instrumen ekuitas.

Sponsored