GOTO Dapat Pinjaman Rp 4,65 Triliun! Buat Bayar Utang?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp 4,65 triliun. Suntikan dana segar ini akan dialokasikan untuk dua tujuan utama: pelunasan sebagian utang perusahaan dan pembiayaan belanja modal guna menunjang berbagai aksi korporasi. Meskipun fasilitas pinjaman telah disetujui, GoTo belum melakukan pencairan dana hingga pengumuman resmi ini dirilis. Pinjaman tersebut memiliki tenor empat tahun, dengan PT Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank Limited bertindak sebagai mandated lead arrangers.

Sebagian dari dana pinjaman akan digunakan untuk melunasi sisa pinjaman dari fasilitas yang disepakati pada November 2022, dengan saldo terutang sebesar Rp 467 miliar per Juni 2025. Sisa dana akan dialokasikan untuk kebutuhan korporasi umum, termasuk investasi dan modal kerja, yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan GoTo ke depannya. Simon Ho, Chief Financial Officer GoTo, menyatakan bahwa fasilitas pinjaman ini memperkuat posisi keuangan perusahaan dan memberikan fleksibilitas tambahan untuk pengembangan bisnis. “Kami senang mendapatkan dukungan dari mitra perbankan kami. Fasilitas ini mencerminkan keyakinan terhadap kekuatan serta ketahanan bisnis GoTo dalam upaya kami untuk terus mendorong pertumbuhan di masa mendatang,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis (18/9).

Berdasarkan laporan keuangan Semester I 2025, GoTo masih mencatatkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 580,01 miliar. Meskipun demikian, angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebesar 78,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 2,69 triliun pada 2024). Penurunan kerugian ini sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih perusahaan sebesar 10,6% secara tahunan, mencapai Rp 8,55 triliun.

Pendapatan tersebut didominasi oleh jasa pengiriman (Rp 2,75 triliun), disusul imbalan jasa (Rp 2,74 triliun), pinjaman (Rp 1,64 triliun), imbalan jasa e-commerce (Rp 416,37 juta), imbalan iklan (Rp 236,12 juta), dan segmen lainnya (Rp 769,85 juta). Yang patut diapresiasi, GoTo mencatatkan laba usaha untuk pertama kalinya sebesar Rp 21 miliar, membalikkan kerugian Rp 222 miliar pada semester I 2024. Perusahaan juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) inti Grup sebesar 43%, mencapai Rp 89,8 triliun.

Baca juga:

  • GoTo Beri Santunan dan Dukungan Penuh ke Keluarga Korban Mitra Driver Gojek
  • Rugi GOTO Susut 78% Jadi Rp 580 M di Semester I, EBITDA Berbalik Positif

Ringkasan

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mendapatkan pinjaman Rp 4,65 triliun dari PT Bank DBS Indonesia dan United Overseas Bank Limited. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan (termasuk sisa pinjaman Rp 467 miliar dari fasilitas November 2022) dan membiayai belanja modal untuk berbagai aksi korporasi, termasuk investasi dan modal kerja.

Pinjaman bertenor empat tahun ini diharapkan memperkuat posisi keuangan GOTO dan mendukung pertumbuhan bisnisnya. Meskipun masih merugi Rp 580,01 miliar di semester I 2025 (namun turun signifikan dari tahun sebelumnya), GOTO mencatat peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp 8,55 triliun dan laba usaha positif untuk pertama kalinya, sekaligus menunjukkan pertumbuhan GTV inti sebesar 43%.

Tinggalkan komentar