
Babaumma – , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi ujian krusial di level 8.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (29/10/2025). Di tengah proyeksi ini, sejumlah saham menarik perhatian investor, termasuk MYOR, LSIP, dan MBMA, yang menjadi pilihan utama.
Analisis teknikal dari Tim Riset Phintraco Sekuritas menunjukkan indikator yang perlu diwaspadai. Histogram negatif pada Moving Average Convergence Divergence (MACD) terlihat kembali melebar, sementara Stochastic RSI terus bergerak menurun di area pivot. Dominasi volume jual yang ditunjukkan oleh garis Akumulasi/Distribusi (A/D) semakin memperkuat sinyal adanya distribusi di pasar.
Posisi IHSG saat ini berada di bawah MA5 dan MA20, serta mendekati level MA50 di 8.010. Pergerakan ini mengarah ke lower band, yang mengindikasikan fase konsolidasi yang cenderung melemah. Phintraco Sekuritas memproyeksikan, “IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000, dan jika menembus level tersebut ke bawah, maka target support berikutnya berpotensi menuju 7.850.”
Sebelumnya, pada perdagangan Selasa (28/10/2025), IHSG ditutup melemah 0,30% pada level 8.092,63. Meskipun sempat dibuka menguat, indeks mayoritas bergerak di teritori negatif sepanjang hari, menunjukkan sentimen pasar yang kurang kondusif.
Pelemahan IHSG sebagian besar didorong oleh koreksi harga komoditas emas, yang memicu aksi ambil untung atau profit taking pada saham-saham berbasis emas. Selain itu, kinerja kurang memuaskan dari beberapa saham blue chips berkapitalisasi pasar besar dan koreksi yang berlanjut pada saham-saham konglomerasi turut memberikan tekanan signifikan pada indeks. Sektor industrial tercatat mengalami koreksi terbesar, sementara sektor properti justru berhasil membukukan penguatan terbesar.
Sentimen global juga memengaruhi pasar regional. Mayoritas indeks bursa Asia ditutup melemah, seiring dengan perhatian investor terhadap pertemuan antara Presiden Trump dan Perdana Menteri Jepang Takaichi pada 28 Oktober 2025. Dari pertemuan tersebut, disepakati perjanjian kerangka kerja untuk mengamankan pasokan mineral tanah jarang, sebuah langkah strategis yang memiliki implikasi geopolitik.
Lebih lanjut, Jepang mengumumkan rencana untuk menawarkan paket investasi kepada AS senilai US$550 miliar berdasarkan kesepakatan tahun ini. Paket ini mencakup berbagai sektor, termasuk pembuatan kapal, peningkatan pembelian kedelai, gas alam, dan truk pikap dari AS, menandakan penguatan hubungan ekonomi kedua negara.
Dari Amerika Serikat, rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan berlangsung dari Selasa (28/10/2025) hingga Rabu (29/10/2025) waktu setempat. Konsensus pasar memprediksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadi 3,75%-4,0%. Prediksi ini diperkuat oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell sebelumnya yang mengindikasikan bank sentral siap mengakhiri pengetatan kuantitatif, sebagai respons terhadap kondisi likuiditas yang lebih ketat.
Di sisi lain, menjelang pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi pada akhir pekan ini, Wall Street Journal melaporkan pada Selasa (28/10/2025) bahwa AS bersedia mengurangi beberapa tarif impor terhadap China. Syaratnya, China harus setuju untuk menindak ekspor bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil. Laporan ini muncul tak lama setelah kesepakatan antara AS dan Jepang, menambah dinamika baru dalam hubungan dagang global.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor di atas, sejumlah saham yang direkomendasikan sebagai pilihan utama untuk perdagangan hari ini, Rabu (29/10/2025), adalah MYOR, LSIP, EMTK, TAPG, dan MBMA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
IHSG diperkirakan akan menghadapi ujian di level 8.000, dengan saham MYOR, LSIP, dan MBMA menjadi perhatian. Analisis teknikal menunjukkan indikator yang perlu diwaspadai, seperti pelebaran histogram negatif pada MACD dan penurunan Stochastic RSI, menandakan potensi fase konsolidasi yang melemah. Phintraco Sekuritas memproyeksikan potensi pengujian level psikologis 8.000, dengan target support berikutnya di 7.850 jika level tersebut ditembus.
Pelemahan IHSG sebelumnya didorong oleh koreksi harga komoditas emas dan kinerja kurang memuaskan saham blue chips. Sentimen global juga memengaruhi, termasuk pertemuan antara Presiden Trump dan Perdana Menteri Jepang serta antisipasi rapat FOMC yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, MYOR, LSIP, EMTK, TAPG, dan MBMA direkomendasikan sebagai pilihan utama.