Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan sore ini, Selasa (18/11), di zona merah, mencerminkan sentimen pasar yang kurang menggembirakan. Indeks acuan bursa domestik ini tercatat terkoreksi 0,65 persen, menutup perdagangan pada level 8.361,9.
Kondisi serupa juga dialami oleh Indeks LQ45 yang turut melemah 0,76 persen, berakhir pada posisi 843,5. Sentimen negatif di pasar modal hari ini terlihat jelas dari dominasi saham yang mengalami penurunan. Sebanyak 418 saham melemah, jauh melampaui 230 saham yang berhasil menguat, sementara 162 saham lainnya terpantau stagnan.
Meskipun pasar ditutup di teritori negatif, aktivitas perdagangan tercatat cukup masif. Frekuensi transaksi saham mencapai 2,5 juta kali, dengan total volume perdagangan yang luar biasa besar, yakni 40,339 miliar lembar saham. Nilai transaksi keseluruhan pada sesi ini juga fantastis, mencapai Rp 19,343 triliun.
Sejumlah saham menjadi perhatian utama karena pelemahan signifikan yang mereka alami sore ini, di antaranya:
- Pelajaran Jaya Hidup Baru turun 14,97 persen ke 625
- Adaro Andalan Indonesia turun 8,57 persen ke 8.000
- Krakatau Steel turun 8,49 persen ke 388
- Multitrend Indo turun 7,50 persen ke 370
Di sisi lain, dari pasar uang, nilai tukar rupiah juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini terdepresiasi 15,5 poin atau setara dengan 0,09 persen, mengakhiri perdagangan pada level Rp 16.751 per dolar AS.
Bursa Saham Asia Merah
Kinerja pasar yang lesu ini turut diamini oleh pergerakan bursa saham utama di Asia yang mayoritas juga berakhir di teritori negatif, menandakan adanya tekanan jual yang meluas di kawasan tersebut. Berikut adalah detail pergerakan indeks-indeks utama Asia:
- Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 3,03 persen ke 48.801
- Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,72 persen ke 25.930
- Indeks SSE Composite di China turun 0,81 persen ke 3.939,8
- Indeks Straits Times di Singapura turun 0,80 persen ke 4.507
Ringkasan
IHSG pada perdagangan hari ini terkoreksi 0,65% dan ditutup pada level 8.361,9, diikuti oleh pelemahan LQ45 sebesar 0,76%. Sentimen negatif terlihat dari jumlah saham yang melemah yang jauh lebih banyak dibandingkan saham yang menguat. Sementara itu, nilai transaksi tercatat cukup tinggi dengan frekuensi 2,5 juta kali, volume 40,339 miliar lembar, dan nilai transaksi Rp 19,343 triliun.
Selain IHSG, mayoritas bursa saham Asia juga ditutup di zona merah, menunjukkan adanya tekanan jual di kawasan tersebut. Nikkei 225 di Jepang, Hang Seng di Hong Kong, SSE Composite di China, dan Straits Times di Singapura semuanya mengalami penurunan. Rupiah juga terpantau melemah terhadap dolar AS, terdepresiasi 0,09% menjadi Rp 16.751 per dolar AS.