Babaumma – , JAKARTA — Proses pencarian pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed) semakin mengerucut, menempatkan nama Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, sebagai kandidat terkuat.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Rabu (26/11/2025) dari beberapa sumber terpercaya, Presiden AS Donald Trump memiliki preferensi kuat terhadap figur yang memiliki kedekatan pribadi dan kepercayaan penuh untuk memimpin bank sentral AS yang independen ini.
Hassett dipandang sebagai sosok ideal yang mampu mengimplementasikan pendekatan Donald Trump dalam strategi pemangkasan suku bunga ke dalam kebijakan The Fed – sebuah langkah yang telah lama diidamkan oleh sang Presiden.
Meski demikian, sumber-sumber tersebut turut mengingatkan bahwa Trump dikenal dengan kecenderungannya membuat keputusan tak terduga, sehingga nama kandidat terkuat ini belum dapat dianggap final sebelum pengumuman resmi dari Gedung Putih.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi kabar ini dengan menyatakan, “Tidak ada yang benar-benar tahu apa keputusan Presiden Trump sampai beliau mengumumkannya. Nantikan saja,” mengisyaratkan ketidakpastian hingga detik-detik akhir.
Kedekatan dengan Trump
Penunjukan Ketua The Fed merupakan salah satu instrumen paling strategis bagi seorang presiden untuk mengarahkan kebijakan bank sentral. Pada masa jabatan pertamanya, Trump memang menunjuk Jerome Powell, namun ia kemudian menyuarakan penyesalannya karena Powell dinilai lambat dalam melakukan pemangkasan suku bunga sesuai ekspektasinya.
Hassett, dengan latar belakang ekonominya, sangat sejalan dengan pandangan Trump mengenai perlunya penurunan suku bunga lebih lanjut. Pada 20 November, ia bahkan menyatakan akan segera memangkas suku bunga jika memimpin The Fed saat ini, berlandaskan data yang mengindikasikan kelonggaran dalam kebijakan moneter. Selain itu, Hassett juga melontarkan kritik pedas terhadap The Fed atas kegagalannya dalam mengendalikan inflasi pascapandemi.
Munculnya kabar bahwa Hassett menjadi kandidat terdepan segera memicu reaksi di pasar keuangan, di mana imbal hasil Treasury tenor 10 tahun turun di bawah 4% untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir.
Hubungan Trump dengan The Fed, khususnya di bawah kepemimpinan Powell, memang kerap diwarnai ketegangan. Ia berulang kali melontarkan kritik, menuding Powell terlalu lambat dalam memangkas biaya pinjaman. Bahkan, Trump pernah mempertimbangkan untuk memecat Powell dan secara terbuka menentang proyek renovasi kampus The Fed. Saat ini pun, Gedung Putih masih terlibat dalam sengketa hukum atas upaya Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook, menggambarkan ketegangan yang berkelanjutan.
Situasi ini secara inheren menempatkan tekanan besar pada Menteri Keuangan Scott Bessent, yang bertugas memimpin proses seleksi Ketua The Fed berikutnya. Ia dituntut untuk menemukan keseimbangan antara kandidat yang mendukung pemangkasan suku bunga agresif sesuai keinginan Trump, namun pada saat yang sama tetap mampu mendapatkan kepercayaan penuh dari pasar keuangan global.
Proses Seleksi Mengerucut
Setelah mempertahankan suku bunga sepanjang tahun 2025, The Fed akhirnya melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada September dan Oktober. Kendati demikian, perbedaan pandangan internal mengenai arah inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja menjadikan keputusan penurunan suku bunga untuk bulan Desember masih diselimuti ketidakpastian.
Scott Bessent mengindikasikan bahwa Donald Trump kemungkinan besar akan mengumumkan pilihannya untuk posisi krusial ini dalam kurun waktu satu bulan ke depan, yakni sebelum libur Natal pada 25 Desember.
Pada 18 November lalu, Trump sendiri sempat mengisyaratkan bahwa keputusannya sudah hampir final, meski ia enggan menyebutkan nama pilihannya secara spesifik.
Jauh sebelumnya, pada September, Trump sempat menyoroti Hassett, mantan pejabat The Fed Kevin Warsh, dan Gubernur The Fed Christopher Waller, sebagai tiga kandidat teratas.
Mantan Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer, memberikan analisisnya, “Presiden Trump belajar banyak di periode pertama soal pentingnya menempatkan orang yang memahami arah dan prioritasnya, terutama di jabatan kunci seperti Direktur FBI dan Ketua The Fed. Saya tidak melihat dia akan memilih seseorang yang tidak dia kenal dekat untuk menggantikan Powell,” menegaskan pentingnya kedekatan personal dalam pilihan Trump.
Lima Kandidat Terakhir
Sejak musim panas lalu, Scott Bessent telah intens mewawancarai hampir selusin calon potensial pengganti Powell. Kini, daftar itu telah mengerucut menjadi lima nama utama: Kevin Hassett, Kevin Warsh, Christopher Waller, Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan Michelle Bowman, dan eksekutif BlackRock Rick Rieder.
Proses wawancara ini dijadwalkan selesai pekan ini, dilanjutkan dengan pertemuan para finalis dengan Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles dan Wakil Presiden JD Vance. Penting untuk dicatat bahwa calon Ketua The Fed nantinya juga harus melalui tahap persetujuan Senat.
Peningkatan dukungan terhadap Hassett berbanding lurus dengan kian memuncaknya frustrasi Trump terhadap kepemimpinan Powell. Pekan lalu, Trump secara blak-blakan menyebut Powell “sangat tidak kompeten” dan menyatakan keinginannya untuk memecatnya, jika saja tidak ada intervensi dari Bessent. Trump bahkan sempat berkelakar bahwa Bessent sendiri bisa saja dipecat jika gagal memastikan suku bunga turun lebih rendah.
Namun demikian, posisi Bessent di kabinet Trump terbilang aman. Trump bahkan menganggapnya sebagai salah satu kandidat yang layak menduduki kursi Ketua The Fed, meskipun Bessent sendiri menegaskan preferensinya untuk tetap memimpin Departemen Keuangan.
Di sisi lain, Neil Dutta dari Renaissance Macro Research melontarkan pandangan skeptisnya, menilai Hassett kemungkinan akan menghadapi tantangan signifikan dalam mendapatkan dukungan dari anggota Federal Open Market Committee (FOMC). Dutta berujar, “Saya tidak melihat Hassett akan mudah menjalankan tugas tahun depan jika dia jadi ketua. Dia juga terlihat sebagai sosok yang paling mudah ditekan oleh Trump. Bessent tidak begitu,” menggarisbawahi potensi kerentanan Hassett terhadap tekanan politik.
Ketua The Fed yang baru kemungkinan besar akan ditunjuk untuk masa jabatan gubernur selama 14 tahun, yang akan efektif mulai 1 Februari. Posisi gubernur tersebut saat ini dipegang oleh Stephen Miran, yang sedang cuti dari Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Masa jabatan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed akan berakhir pada Mei 2026. Meskipun demikian, ia masih memiliki opsi untuk menjabat sebagai gubernur selama dua tahun tambahan setelah itu.
Hingga kini, Powell belum memberikan indikasi apakah ia akan mundur dari dewan setelah masa jabatannya sebagai ketua berakhir. Apabila ia memutuskan untuk mundur, hal ini akan memberikan kesempatan kepada pemerintahan Trump untuk mengisi satu kursi tambahan di dewan The Fed pada tahun depan.
Ringkasan
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, muncul sebagai kandidat terkuat untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed). Donald Trump, presiden AS, mengutamakan figur yang memiliki kedekatan pribadi dan kepercayaan penuh, dan Hassett dinilai sejalan dengan pandangan Trump mengenai pemangkasan suku bunga yang lebih agresif. Namun, Trump dikenal dengan keputusannya yang tak terduga, sehingga penunjukan Hassett belum final.
Proses seleksi Ketua The Fed semakin mengerucut menjadi lima kandidat utama, termasuk Hassett, Kevin Warsh, Christopher Waller, Michelle Bowman, dan Rick Rieder. Trump dikabarkan semakin frustrasi dengan kepemimpinan Powell dan menginginkan seseorang yang lebih patuh pada keinginannya untuk menurunkan suku bunga. Keputusan akhir diperkirakan akan diumumkan dalam waktu satu bulan ke depan, sebelum libur Natal.