Prabowo: Antek Asing Halangi Indonesia Maju?

Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti keberadaan pihak-pihak yang dianggapnya menghambat kemajuan Indonesia, bahkan menuding mereka sebagai “antek asing”. Pernyataan tegas ini disampaikan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada 2.296 guru dan 155 kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8). Ia menyatakan kelompok tersebut menentang kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia. “Saya katakan mereka, sadar atau tidak, sudah jadi antek-antek asing. Mereka tidak suka Indonesia bangkit, tapi kita akan bangkit,” tegasnya.

Meskipun narasi “antek asing” seringkali dilontarkan Prabowo, baik saat kampanye Pilpres 2024 maupun saat ini, identitas kelompok tersebut dan motifnya tetap belum dijelaskan secara rinci. Namun, pidatonya kali ini lebih menekankan pada optimisme dan upaya mewujudkan Indonesia yang kuat dan mandiri. Prabowo mengajak seluruh masyarakat untuk percaya pada potensi bangsa dan berupaya menguasai kembali kekayaan Indonesia demi kesejahteraan rakyat. “Percaya sama saya, kita akan menuju kebangkitan bangsa Indonesia karena kita akan kuasai kembali kekayaan bangsa Indonesia untuk rakyat,” ujarnya penuh keyakinan.

Kualitas Pendidikan dan SDM: Pilar Kedaulatan Nasional

Prabowo meyakini peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam membangun Indonesia yang maju dan berdaulat. Ia mencontohkan target ambisius untuk membangun industri otomotif nasional, termasuk pabrik mobil dan motor dalam negeri. “Kita selalu harus selalu optimistis, Indonesia akan punya pabrik mobil sendiri, pabrik motor sendiri, dan Indonesia sudah dan terus akan bikin pesawat terbang sendiri,” ungkapnya. Kemampuan memproduksi sendiri produk strategis, mulai dari kendaraan hingga barang kebutuhan sehari-hari, dianggapnya krusial bagi kemandirian bangsa. Keterampilan SDM domestik, menurut Prabowo, merupakan modal utama untuk mencapai kedaulatan tersebut.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya peran guru dan kepala Sekolah Rakyat dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Ia berharap Sekolah Rakyat, yang kini menargetkan 165 unit beroperasi pada tahun ini (dengan 100 unit telah berjalan dan 65 unit lainnya direncanakan beroperasi September mendatang), dapat menjadi instrumen untuk mengangkat ekonomi keluarga siswa dan memutus mata rantai kemiskinan antar-generasi. “Anak-anak yang kau didik, nanti mereka akan kembali ke orang tua mereka dan mereka yang akan mengangkat orang tua mereka keluar dari kemiskinan,” pesannya kepada para pendidik. Saat ini, Sekolah Rakyat telah menampung sekitar 16 ribu siswa dari keluarga kurang mampu, dan melibatkan 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan.

Baca juga:

  • Prabowo Targetkan 200 Sekolah Rakyat Beroperasi pada 2026
  • Prabowo Optimistis Indonesia Mampu Bangun Pabrik Mobil dan Motor Nasional
  • Wamenaker Immanuel Ebenezer dkk Patok Harga Rp 6 Juta untuk Buat Sertifikasi K3

Ringkasan

Presiden Prabowo Subianto kembali mengkritik pihak-pihak yang dianggapnya menghambat kemajuan Indonesia, menyebut mereka sebagai “antek asing” yang menentang kemandirian bangsa. Meskipun identitas kelompok tersebut belum dijelaskan, Prabowo menekankan optimisme dan upaya membangun Indonesia yang kuat dan mandiri, mengajak rakyat untuk percaya pada potensi bangsa dan menguasai kembali kekayaan Indonesia.

Prabowo menganggap peningkatan kualitas pendidikan dan SDM sebagai kunci utama kemajuan. Ia mencontohkan target pembangunan industri otomotif nasional sebagai bukti optimisme dan menekankan peran Sekolah Rakyat dalam mengangkat ekonomi keluarga siswa serta memutus rantai kemiskinan. Sekolah Rakyat, yang kini menampung sekitar 16 ribu siswa, diharapkan mencetak generasi penerus yang berkualitas.

Tinggalkan komentar