Sponsored

Viral pernyataan AI LISA sebut Jokowi tak lulus, UGM berikan klarifikasi

Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini mengeluarkan klarifikasi resmi menanggapi video viral yang menampilkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) bernama Lean Intelligent Service Assistant (LISA). Dalam video tersebut, LISA secara keliru menyebut bahwa Presiden RI ke-7 Joko Widodo bukan alumni UGM dan belum lulus dari kampus tersebut. Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, dengan tegas menyatakan bahwa informasi yang disajikan LISA dalam konteks ini tidak akurat.

Sponsored

Made Andi Arsana menegaskan kembali fakta bahwa Joko Widodo adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM yang telah dinyatakan lulus, sebuah informasi yang juga sebelumnya telah disampaikan dan ditegaskan oleh Rektor UGM melalui video resmi kampus. Dalam insiden video viral tersebut, LISA menampilkan serangkaian jawaban yang tidak konsisten, menimbulkan kebingungan di kalangan publik.

Ketika diajukan pertanyaan spesifik mengenai status Jokowi sebagai alumni UGM, LISA awalnya menyatakan Presiden bukan alumni. Namun, pada bagian lain interaksi, AI UGM tersebut justru menyebutkan bahwa Jokowi telah menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan UGM. Ironisnya, setelah itu, LISA kembali menyatakan bahwa Jokowi tidak lulus. “Informasi yang disajikan LISA tentang Joko Widodo tampak tidak konsisten,” kata Andi dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Minggu (7/12).

Baca juga:

  • Sejumlah Wilayah di Pidie Jaya & Aceh Tamiang Mulai Tampak Aktivitas Ekonomi
  • Pariwisata Sumbang PDB hingga 4,9%, Menpar Incar Fokus Baru Sport Tourism
  • Danantara Ungkap Minat Pembiayaan Sport Tourism, Siapkan Skema Roadmap Nasional

UGM menjelaskan bahwa inkonsistensi yang ditunjukkan oleh LISA ini mengindikasikan bahwa aplikasi AI tersebut bukanlah perangkat yang dirancang khusus untuk menjawab pertanyaan terkait status kelulusan seseorang. Lebih jauh, hal ini juga menjadi penanda bahwa LISA masih berada dalam tahap pengembangan berkelanjutan. Melalui pernyataan resminya, UGM memastikan bahwa setiap jawaban yang diberikan LISA terkait isu ini tidak mencerminkan fakta sebenarnya. “UGM menegaskan bahwa informasi mengenai status kelulusan Joko Widodo yang disampaikan LISA tidak akurat,” ujar Andi.

Oleh karena itu, UGM kembali memastikan kepada publik bahwa Jokowi adalah seorang alumni yang telah resmi lulus dari UGM. Penegasan ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rektor UGM dalam video resmi yang dapat diakses secara transparan melalui laman resmi universitas.

AI LISA sendiri merupakan sebuah aplikasi kecerdasan buatan yang dikembangkan sebagai hasil kolaborasi antara UGM dan Botika. “LISA merupakan bagian integral dari program komprehensif UGM University Services,” jelas Andi. Aplikasi ini dirancang dan dibangun oleh Biro Transformasi Digital bersama Direktorat Kemahasiswaan UGM, dengan tujuan menyediakan layanan informasi terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum. Andi juga menekankan bahwa AI LISA tidak dapat disamakan dengan AI komersial yang lebih umum seperti ChatGPT atau Gemini, karena memiliki fokus dan batasan yang berbeda.

Basis data LISA terbatas pada informasi internal UGM yang mencakup aspek akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Ia tidak memuat data pribadi,” papar Andi. Saat ini, LISA masih berada pada tahap peluncuran awal atau soft launching dan terus ditingkatkan kemampuannya melalui proses pelatihan yang berkesinambungan. Publik dapat merasakan langsung pengalaman berinteraksi dengan LISA melalui anjungan digital interaktif yang tersedia di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

UGM menambahkan bahwa kemampuan LISA berkembang dari dua sumber utama: data internal kampus dan informasi yang diperoleh dari internet, khususnya saat data internal tidak mencukupi untuk menjawab suatu pertanyaan. Mekanisme pembelajaran ini secara langsung memengaruhi akurasi jawaban LISA, yang sangat bergantung pada kualitas serta relevansi informasi yang berhasil ditemukannya. Hal ini menjelaskan mengapa dalam kasus status kelulusan Jokowi, LISA menunjukkan inkonsistensi.

Sponsored