OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, mendukung produksi film animasi Critterz, sebuah proyek ambisius yang menargetkan rilis global pada tahun 2026. Film ini bahkan direncanakan untuk debut di Festival Film Cannes. Yang unik, Critterz utamanya diproduksi menggunakan teknologi AI OpenAI, termasuk GPT-5, model canggih yang juga menjadi basis ChatGPT.
Dengan anggaran yang relatif kecil, kurang dari US$ 30 juta—sekitar 85% lebih rendah dibandingkan film animasi sekelas Toy Story 4 yang mencapai US$ 200 juta—produksi Critterz diperkirakan hanya memakan waktu sembilan bulan. Kecepatan dan efisiensi biaya inilah yang menjadi fokus utama proyek ini, seperti yang diungkapkan oleh Vertiga Films dalam siaran persnya. Tujuannya? Membuktikan kemampuan AI generatif untuk merevolusi industri perfilman Hollywood dengan proses produksi yang lebih cepat dan hemat biaya.
Namun, peran OpenAI dalam proyek ini lebih sebagai penyedia teknologi, bukan sebagai produser langsung. “Mereka hanya meminjamkan perangkat dan sumber daya komputasi,” jelas Chad Nelson, penggagas Critterz, kepada PC Gamers. Keterlibatan mereka dalam pemasaran pun masih belum diputuskan. Nelson menambahkan, “OpenAI bisa menjelaskan kemampuan alatnya sepanjang hari, tetapi dampaknya akan jauh lebih besar jika ada yang benar-benar menggunakannya untuk menghasilkan karya. Ini studi kasus yang jauh lebih baik daripada sekadar demonstrasi.”
Meskipun memanfaatkan teknologi AI, kehadiran manusia dalam produksi Critterz sangat krusial. Bukan hanya untuk memastikan kualitas film, tetapi juga untuk alasan hak cipta. Nik Kleverov, salah satu pendiri Native Foreign dan kreator Critterz, menjelaskan bahwa konten yang dihasilkan AI sendiri belum tentu dilindungi hak cipta. Namun, kontribusi manusia dalam menciptakan visual dan suara makhluk-makhluk dalam film ini akan memastikan perlindungan hak cipta bagi karya tersebut.
Critterz, yang awalnya merupakan gagasan Chad Nelson, seorang spesialis kreatif di OpenAI, memulai debutnya dalam versi awal pada tahun 2023. Film ini mengisahkan petualangan makhluk-makhluk hutan setelah desa mereka terganggu oleh kehadiran makhluk asing, sebuah premis yang menarik dan memberikan potensi cerita yang kaya.
Ringkasan
Film animasi Critterz, yang dijadwalkan rilis global pada tahun 2026 dan akan debut di Festival Film Cannes, didukung oleh teknologi AI OpenAI, termasuk GPT-5. Produksi film ini, dengan anggaran jauh lebih rendah dibandingkan film animasi sekelasnya, hanya memakan waktu sembilan bulan, membuktikan efisiensi teknologi AI dalam pembuatan film. OpenAI berperan sebagai penyedia teknologi, bukan produser utama.
Meskipun menggunakan AI, peran manusia tetap penting dalam produksi Critterz, terutama untuk memastikan kualitas dan perlindungan hak cipta. Ide cerita, tentang petualangan makhluk hutan yang terganggu oleh makhluk asing, berasal dari Chad Nelson, spesialis kreatif di OpenAI, dan versi awal film sudah ditampilkan pada tahun 2023. Kontribusi manusia dalam visual dan suara memastikan perlindungan hak cipta atas karya tersebut.