Wali Kota Prabumulih Kaya Raya! Harta 17 Miliar Usai Copot Kepsek

Wali Kota Prabumulih, Arlan: Kekayaan dan Kontroversi di Balik Pencopotan Kepala Sekolah

Nama Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Arlan, mendadak menjadi perbincangan hangat di media nasional. Hal ini bermula dari viralnya video pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah. Pencopotan tersebut diduga dipicu oleh teguran kepala sekolah kepada anak Wali Kota yang kedapatan membawa mobil ke sekolah—tindakan yang jelas melanggar aturan sekolah dan hukum, mengingat siswa SMP belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Kejadian ini memicu kontroversi dan sekaligus meningkatkan rasa penasaran publik terhadap profil dan harta kekayaan Arlan.

Kekayaan Wali Kota Prabumulih: Rincian LHKPN

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan Arlan tercatat mencapai Rp 17.002.737.046. Namun, angka ini merupakan harta bersih setelah dikurangi utang sebesar Rp 2 miliar. Sebelum pengurangan utang, total kekayaannya mencapai sekitar Rp 19 miliar. Rinciannya sebagai berikut:

1. Tanah dan Bangunan: Rp 5.871.750.000

Arlan tercatat memiliki 18 properti di Kota Prabumulih dan Ogan Ilir, terdiri dari tanah kosong dan tanah beserta bangunan. Properti-properti ini merupakan hasil dari usahanya sendiri.

2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 4.921.000.000

Koleksi kendaraan Arlan cukup beragam, meliputi tiga sepeda motor Yamaha tahun 2022, beberapa unit truk Mitsubishi dan Hino (2016-2020), sebuah Mitsubishi Triton Double Cabin, dan sebuah buldoser John Deere tahun 2015.

3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 202.000.000

4. Kas dan Setara Kas: Rp 8.007.987.046

Profil Arlan: Dari Pengusaha Karet hingga Wali Kota

H. Arlan, Wali Kota Prabumulih, lahir di Bandar Jaya, Kabupaten OKU, pada 30 Maret 1975. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini menempuh pendidikan dari SD Negeri Bandar Jaya Umpam (lulus 1990), SMP Negeri Simpang (kemudian pindah ke Prabumulih), SMA PGRI Kota Prabumulih, dan Program Studi Ilmu Hukum di Universitas Sjakhyakirti Palembang.

Sebelum terjun ke dunia politik, Arlan dikenal sebagai pengusaha karet. Perjalanan bisnisnya penuh lika-liku; ia pernah mengalami kebangkrutan pada tahun 1997. Namun, kegigihannya membawanya bangkit kembali pada tahun 2003. Kini, bisnisnya berkembang pesat dengan ratusan karyawan dan ribuan mitra dalam usaha jual beli karet. Keberhasilannya juga merambah ke sektor lain, termasuk bidang kontraktor, di mana ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama dan Direktur PT Jaya Abadi Prabu.

Baca juga:

Kisah Arlan, dari pengusaha yang pernah mengalami kebangkrutan hingga menjadi Wali Kota yang kini tengah menghadapi kontroversi, menjadi sorotan publik. Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih mengungkap dua sisi dari sosoknya: kesuksesan bisnisnya yang gemilang dan kontroversi yang menimpa kepemimpinannya.

Ringkasan

Wali Kota Prabumulih, Arlan, menjadi sorotan setelah pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih yang diduga dipicu teguran kepada anak Wali Kota terkait pelanggaran aturan sekolah. LHKPN Arlan mencatat total kekayaan mencapai Rp 17 miliar (setelah dikurangi utang Rp 2 miliar), terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lainnya, dan kas.

Sebelum menjabat Wali Kota, Arlan merupakan pengusaha karet yang pernah mengalami kebangkrutan namun berhasil bangkit. Ia juga berkecimpung di bidang kontraktor. Kontroversi pencopotan kepala sekolah tersebut menyoroti kesuksesan bisnis Arlan yang gemilang dan masalah kepemimpinannya.

Tinggalkan komentar