Sponsored

CIFP 2025: Peluncuran Inisiatif 1.000 Diaspora Kreatif


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Indonesian Diaspora Network (IDN) Global resmi meluncurkan program ambisius “Inisiatif 1.000 Diaspora Kreatif” pada ajang bergengsi Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2025. Langkah ini menandai komitmen serius pemerintah dalam mengoptimalkan potensi diaspora Indonesia di kancah global.

Sponsored

Inisiatif ini dirancang dengan empat pilar utama: mengidentifikasi talenta kreatif Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia, membangun jejaring global yang solid bagi para profesional di sektor kreatif, memperkuat diplomasi kultural Indonesia melalui kontribusi mereka, serta memfasilitasi kolaborasi strategis antara diaspora dan industri kreatif di tanah air.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebuah platform digital inovatif akan segera dikembangkan. Platform ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendaftaran dan pemetaan, tetapi juga akan menjadi penghubung vital bagi para individu kreatif ini. Lebih dari itu, ia diproyeksikan sebagai pusat strategis yang memfasilitasi pengakuan, kolaborasi berkelanjutan, dan keterlibatan mereka dalam perumusan kebijakan terkait ekonomi kreatif.

Dasar pemikiran di balik inisiatif ini sangat kuat, mengingat populasi diaspora Indonesia telah melampaui angka 4 juta orang secara global pada tahun 2024. Mereka, yang tersebar di berbagai benua, tidak hanya berperan sebagai duta kultural yang mengenalkan kekayaan budaya bangsa, tetapi juga merupakan kontributor aktif dan signifikan terhadap ekonomi kreatif global.

Baca juga:

  • Dino Patti Djalal: Tatanan Dunia Berikutnya Ada di Tangan Kita
  • AHY: Pemerintah Mulai Kirim Bantuan, Fokus Penyelamatan Korban Banjir Sumatra

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan IDN Global. “Kami sangat menghargai inisiatif ini. Kami berharap, dengan adanya program ini, intellectual property (IP) diaspora dari berbagai subsektor ekonomi kreatif dapat semakin dikenal luas dan mendunia,” ujar Menteri Teuku Riefky di sela-sela CIFP 2025 yang mengusung tema “The Next World Order” di Jakarta, Sabtu (29/11).

Menteri Teuku Riefky lebih lanjut menjelaskan bahwa program ini akan menjadi jembatan bagi diaspora ekonomi kreatif untuk semakin mendunia. Selain itu, inisiatif ini juga membuka peluang besar bagi para kreator di dalam negeri untuk menembus pasar internasional, memanfaatkan jaringan dan dukungan dari diaspora yang berada di luar negeri.

Optimisme terhadap pertumbuhan industri kreatif Indonesia tidak berhenti di sana. Hingga semester I 2025, realisasi investasi di sektor ekonomi kreatif telah mencapai angka impresif Rp 90,1 triliun. Angka ini setara dengan 66% dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 136,28 triliun, menunjukkan geliat positif dan potensi besar.

Tak hanya investasi, kinerja ekspor produk ekonomi kreatif juga menunjukkan performa gemilang. Per Oktober 2025, nilai ekspor telah menembus US$ 12,89 miliar, atau setara dengan sekitar Rp 215 triliun, bahkan melampaui target yang ditetapkan. Menteri Teuku Riefky menambahkan bahwa capaian ini telah menyumbang 13% dari total ekspor nonmigas Indonesia, menegaskan peran vital sektor ini.

“Dengan total 27,4 juta pekerja ekonomi kreatif di Indonesia, sektor ini memang telah menjelma menjadi mesin pertumbuhan baru ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” pungkasnya, menekankan dampak signifikan sektor ini terhadap lapangan kerja dan perekonomian nasional.

Pada kesempatan yang sama, Presiden IDN Global, Natalia Widjaja, turut menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Presiden FPCI, Dino Patti Djalal, atas dukungan dan kolaborasi dalam mewujudkan inisiatif ini.

Natalia menegaskan kesiapan IDN Global, yang memiliki lebih dari 50 chapter dan tersebar di lima benua, untuk aktif mendukung program-program pemerintah. “Kami yang tersebar di lima benua dengan lebih dari 50 chapter, siap mendukung program pemerintah demi kemajuan bangsa,” ujarnya, menunjukkan komitmen kuat diaspora.

Ringkasan

Kemenparekraf dan Indonesian Diaspora Network (IDN) Global meluncurkan “Inisiatif 1.000 Diaspora Kreatif” di CIFP 2025, bertujuan mengoptimalkan potensi diaspora Indonesia di sektor kreatif global. Inisiatif ini berfokus pada identifikasi talenta, pembangunan jejaring, diplomasi kultural, dan kolaborasi diaspora dengan industri kreatif tanah air, didukung oleh platform digital untuk pendaftaran, kolaborasi, dan perumusan kebijakan.

Program ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi diaspora ekonomi kreatif untuk mendunia dan membuka peluang bagi kreator lokal menembus pasar internasional. Realisasi investasi di sektor ekonomi kreatif hingga semester I 2025 mencapai Rp 90,1 triliun, dengan ekspor produk ekonomi kreatif menembus US$ 12,89 miliar, menunjukkan pertumbuhan signifikan dan kontribusi terhadap ekonomi nasional dengan 27,4 juta pekerja.

Sponsored