Sponsored

IPO blu by BCA: Bocoran Terbaru dari Bos BBCA!

Raksasa perbankan nasional, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA, telah menyusun sejumlah agenda aksi korporasi strategis hingga akhir tahun 2025. Namun, di tengah spekulasi yang berkembang di pasar, Direktur Utama BCA, Hendra Lembong, menegaskan bahwa rencana besar tersebut tidak mencakup penawaran umum perdana saham (IPO) untuk anak usaha bank digitalnya, blu by BCA.

Sponsored

Menjawab rumor yang santer beredar di kalangan investor, Hendra Lembong secara gamblang menyatakan bahwa perusahaan belum memiliki rencana IPO untuk blu by BCA dalam waktu dekat. Kabar mengenai IPO blu by BCA memang sempat menguat, didorong oleh fokus bisnis perusahaan yang serius menggarap potensi pasar perbankan digital di Indonesia.

“Sementara ini belum ada rencana IPO ke depannya,” tegas Hendra dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025 BCA yang digelar pada Selasa (21/10). Penegasan ini diharapkan mampu meredakan spekulasi yang telah lama menjadi perbincangan di pasar modal.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, memaparkan kinerja positif Bank Digital BCA atau blu by BCA pada kuartal III 2025. Anak usaha BCA ini berhasil membukukan laba bersih yang tumbuh impresif sebesar 89% year-on-year (yoy), mencapai nilai Rp135 miliar. Pertumbuhan kreditnya pun tak kalah cemerlang, melonjak sebesar 51% (yoy).

“Sekarang sembilan bulan, BCA Digital labanya mencapai Rp135 miliar dan kreditnya pun tumbuh tinggi 51%,” tambah Vera, menyoroti kontribusi signifikan dari segmen perbankan digital BCA.

Tidak hanya anak usahanya yang gemilang, kinerja induk perusahaan, BCA, juga menunjukkan performa yang solid. BCA berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp43,4 triliun pada kuartal III 2025, tumbuh 5,7% (yoy). Sejalan dengan itu, pertumbuhan kredit bank juga mencapai 7,6% (yoy), dengan total penyaluran kredit mencapai Rp944 triliun pada periode yang sama.

Selain klarifikasi mengenai IPO blu by BCA, BCA juga mengungkapkan rencana aksi korporasi lain yang tak kalah penting, yakni pembelian kembali saham (shares buyback). Bank berencana melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp5 triliun. Aksi ini dimaksudkan untuk mendukung stabilitas harga saham BCA di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Periode pelaksanaan buyback ini dijadwalkan mulai 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026, yang merupakan periode maksimum tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi pada 20 Oktober 2025. Proses buyback ini juga dimungkinkan untuk selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga:

  • Emiten Adik Prabowo (WIFI) Bongkar Strategi Usai Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz
  • Dirjen Pajak Bimo Wijayanto Geram, Janji Pecat Pegawai Terlibat Premanisme
  • Zulhas Cerita Prabowo Sempat Tawari Bahlil Jabatan Menko Perekonomian

Ringkasan

Direktur Utama BCA, Hendra Lembong, menegaskan bahwa tidak ada rencana IPO untuk anak perusahaan bank digitalnya, blu by BCA, dalam waktu dekat. Pernyataan ini menanggapi rumor yang beredar di kalangan investor mengenai potensi IPO blu by BCA. Sementara itu, Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, mengungkapkan bahwa Bank Digital BCA (blu by BCA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 89% yoy dan pertumbuhan kredit sebesar 51% pada kuartal III 2025.

Selain itu, BCA juga berencana melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp5 triliun untuk mendukung stabilitas harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pelaksanaan buyback dijadwalkan mulai 22 Oktober 2025 hingga 19 Januari 2026, namun prosesnya dapat selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan sesuai peraturan yang berlaku.

Sponsored