Sponsored

PLN Gercep Pulihkan Listrik Aceh Pascabencana: Update Terkini!

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan dalam mempercepat penanganan kelistrikan pascabencana banjir dan longsor parah yang melanda wilayah Aceh. Kunjungan langsung Darmawan ke lokasi menjadi simbol keseriusan PLN untuk segera memulihkan kondisi kelistrikan di daerah terdampak.

Sponsored

Dampak bencana alam tersebut sangat signifikan, menyebabkan total 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) roboh dan melumpuhkan suplai listrik di sebagian besar wilayah Aceh. Untuk mengatasi kondisi darurat ini, PLN telah mengerahkan sekitar 500 petugas gabungan dari berbagai unit PLN di seluruh Indonesia. Tim besar ini bertugas mempercepat pembangunan tower transmisi darurat demi memulihkan jaringan listrik yang vital.

Darmawan menjelaskan bahwa sejak hari pertama bencana, PLN telah menetapkan status siaga penuh. Puncak mobilisasi terjadi pada Sabtu pagi (29/11), ketika perseroan secara resmi melepas tim tanggap darurat yang siap diterjunkan ke titik-titik lokasi terdampak paling parah. “Kami juga turun langsung mengecek kesiapan personel dan material yang akan digunakan untuk membangun tower transmisi darurat,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis.

Proses mobilisasi material PLN berlangsung tanpa henti. Berkat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Aceh, TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, seluruh pendistribusian, termasuk personel ahli, material tower, dan berbagai jenis bantuan kemanusiaan, dapat dilakukan secara optimal. Pengiriman dilakukan melalui jalur darat serta diterbangkan menggunakan helikopter dan pesawat menuju lokasi-lokasi yang terisolasi.

“Kami kerahkan material set tower dari Jawa dengan pesawat Hercules TNI. Kami juga datangkan para ahli dan tim gabungan,” jelas Darmawan, menyoroti upaya kolaborasi lintas instansi. Ia menambahkan bahwa semua pihak bergerak sinergis—dari Pemerintah Daerah, tim rescue, TNI, hingga Polri—termasuk untuk pendistribusian genset, sembako, dan lampu darurat yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak.

Darmawan dengan tegas menyatakan bahwa PLN akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pemulihan kelistrikan di Aceh. Target utamanya adalah agar suplai listrik dapat segera kembali stabil dan memungkinkan masyarakat untuk kembali beraktivitas normal. “Kami terus bekerja keras agar masyarakat yang terdampak dapat segera beraktivitas dan listrik kembali pulih. Ratusan petugas di lapangan all out 24 jam nonstop untuk menyelesaikan misi kemanusiaan ini,” tegasnya.

Selain berfokus pada pemulihan jaringan utama, PLN juga menyiagakan genset di sejumlah objek vital seperti rumah sakit, puskesmas, bandara, dan kantor pemerintahan untuk memastikan layanan publik tetap berjalan. Tak hanya itu, bantuan berupa lampu darurat juga telah disalurkan ke rumah ibadah dan lokasi pengungsian, demi memastikan aktivitas malam hari tetap dapat berlangsung dengan aman dan nyaman bagi para pengungsi.

Sebagai solusi darurat, PLN telah membangun island operation Nagan Raya dengan kapasitas hingga 100 Megawatt (MW) dan island operation Arun dengan beban 16 MW. Inisiatif ini memungkinkan sebagian wilayah Aceh, terutama fasilitas layanan publik, tetap mendapatkan pasokan listrik, meskipun jaringan utama masih dalam proses perbaikan.

Dalam bingkai bantuan kemanusiaan PLN yang lebih luas, perseroan juga menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa pemulihan berlangsung. “Kami mengupayakan yang terbaik. Semoga perjuangan ini dimudahkan, semua masyarakat dikuatkan, dan bencana ini bisa kita tangani dengan baik. Semuanya segera pulih kembali seperti sedia kala,” tutur Darmawan penuh harap.

Pada momen Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh yang berlangsung di Landasan Udara Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11), PLN secara resmi melepas keberangkatan personel tanggap darurat dan material perbaikan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV). Pelepasan ini turut disaksikan oleh jajaran Pemerintah Provinsi Aceh, Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Sultan Iskandar Muda, dan Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, menandai sinergi kuat antarpihak dalam penanganan bencana.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan kondisi Aceh pascabanjir dan longsor yang mengalami kerusakan sangat berat. Berdasarkan catatan terakhir, sebanyak 18 dari 23 kabupaten/kota di Aceh rusak parah. Ia juga menyoroti bagaimana penduduk di banyak kabupaten/kota masih terisolasi akibat putusnya akses komunikasi dan padamnya listrik, yang diperparah oleh robohnya sejumlah tower PLN.

“Banyak korban, termasuk beberapa kampung dan tempat yang hilang. Sampai sekarang belum tahu statusnya bagaimana. Insyaallah, ini ada bantuan dari pada PLN Aceh dan pusat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan tersalur ya listrik-listrik yang terputus,” kata Muzakir, mengungkapkan harapannya terhadap bantuan PLN.

Pemerintah Provinsi Aceh secara tulus menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah cepat PLN dan para stakeholder terkait yang langsung bergerak mengirimkan bantuan dan dukungan teknis ke Aceh. “Dengan ada bantuan seperti ini, rasa terima kasih kepada Pimpinan PLN yang sudah membantu Aceh. Jadi mudah-mudahan amanah kita semua dibalas oleh Allah SWT. Amin,” pungkas Gubernur Muzakir, menggarisbawahi pentingnya dukungan PLN dalam menghadapi bencana yang meluluhlantakkan wilayahnya.

Ringkasan

PLN bergerak cepat memulihkan kelistrikan di Aceh pascabencana banjir dan longsor yang menyebabkan 12 tower SUTT roboh dan melumpuhkan suplai listrik. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan dengan mengerahkan sekitar 500 petugas gabungan dan material dari berbagai unit untuk mempercepat pembangunan tower transmisi darurat. PLN menetapkan status siaga penuh dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh, TNI, Polri, serta BPBD Aceh untuk pendistribusian personel, material, dan bantuan kemanusiaan, termasuk menggunakan helikopter dan pesawat untuk menjangkau lokasi terisolasi.

PLN mengoptimalkan sumber daya untuk mempercepat pemulihan kelistrikan, termasuk membangun island operation Nagan Raya (100 MW) dan Arun (16 MW) sebagai solusi darurat. Selain fokus pada jaringan utama, PLN menyiagakan genset di objek vital dan menyalurkan lampu darurat. PLN juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak, dan Pemerintah Provinsi Aceh mengapresiasi langkah cepat PLN dalam memberikan bantuan dan dukungan teknis.

Sponsored