Memiliki aset real estate tentu menjadi impian banyak orang. Namun seiring dengan naiknya harga properti, tidak mudah bagi sebagian orang untuk membeli properti.
Selain itu, Anda sudah menikah dan memiliki total pendapatan bulanan Rp 5 juta. Apakah Mungkin Membeli Rumah?
Pendidik dan peneliti keuangan Lifepal.co.id Aulia Akbar mengatakan ada beberapa saran bagi mereka yang berpenghasilan Rp 5 juta. Apakah rumah subsidi, bangunan komersial atau hanya pembelian tanah?
1. Saat Anda membeli rumah bersubsidi
Dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2020, pendapatan maksimum penerima Bantuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditetapkan sebesar Rp. atau pasangan yang berpenghasilan Rp 5 juta per bulan bisa mendapatkan rumah subsidi.
Aulia mengatakan mengingat kisaran harga rumah subsidi, masih banyak yang harganya di bawah Rp 200 juta, jadi jika Anda memiliki penghasilan Rp 5 juta, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan cicilan pinjaman di bawah 35 persen dari penghasilan bulanan Anda sendiri. .
“Karena rumah yang dipromosikan sudah siap huni, rumah bisa langsung ditempatkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada IDN Times.
Namun, dalam peraturan PUPR No. 242/KPTS/M/2020, luas bangunan rumah subsidi antara 21 meter persegi hingga 36 meter persegi, dengan luas kavling antara 60 hingga 200 meter persegi. Apakah ini pilihan terbaik?
Jika Anda sudah berkeluarga dan ingin memiliki anak, namun masih tinggal di rumah orang tua dengan luas bangunan sekitar 60 hingga 70 meter persegi dan tidak memiliki tabungan yang cukup, rumah subsidi bisa menjadi solusinya.
2. Bagaimana dengan real estat komersial?
Jika Anda akan mencari rumah komersial, ini mungkin menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan rumah dengan kualitas lebih baik daripada subsidi. Meskipun keduanya dibangun oleh pengembang, rumah komersial bisa lebih luas daripada rumah bersubsidi, bahan yang lebih baik, dan dapat dibeli secara pivot.
Tapi, menurut Aulia, kualitas yang tinggi tentu juga diikuti dengan harga yang lebih tinggi. Katakan saja Anda ingin membeli properti komersial seharga 300 juta rupee, Anda ingin mengkreditnya dengan uang muka atau uang muka 20 persen yaitu 60 juta rupiah.
Maka pokok hutang hipotek Anda adalah 300 juta rupee – 60 juta rupee = 240 juta rupee. Dengan asumsi tingkat bunga tahunan 10 persen flat dan jangka waktu cicilan 15 tahun, rata-rata cicilan bulanan bisa mencapai Rp 2,5 juta, atau 50 persen dari pendapatan.
“Dengan gaji Rp 5 juta, bank bisa menyetujui KPR ini. Namun jumlah ini tentu saja terlalu tinggi dan dapat menyebabkan mereka yang terkena dampak untuk berinvestasi atau membayar premi asuransi. Mereka juga harus mencari penghasilan tambahan jika memang menginginkannya.”Membeli gedung komersial dengan cara mencicil,” kata Aulia.
Bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki banyak tabungan atau aset lancar tentunya bisa mempertimbangkan untuk membeli properti komersial. Besarnya uang muka atau down payment tentunya dapat mengurangi jumlah pokok hutang department store yang ingin Anda beli, yang pada akhirnya dapat meringankan pembayaran bulanan.
3. Kalau mau beli tanah dulu ya tanah
Jika Anda menghasilkan Rp 5 juta, termasuk lajang yang masih tinggal di rumah orang tua Anda dan tidak memiliki rencana pernikahan, itu adalah tanda bahwa Anda telah memenuhi kebutuhan dasar atau perumahan Anda. Dengan status ini, tidak ada urgensi bagi Anda untuk membeli rumah baru.
Aulia menyarankan, daripada membeli rumah atau properti komersial bersubsidi yang mengakibatkan penggunaan yang tidak tepat, tidak ada salahnya membeli tanah terlebih dahulu, menunjukkan bahwa situasi keuangan sudah sehat.
Dengan harga Rp 150 juta di tahun 2021, jika rajin mencari masih ada kesempatan untuk pembebasan lahan di wilayah Bogor, Bekasi, Depok dan Tangerang dengan luas kurang lebih 100 meter persegi.
“Ketika Anda menganggap tidak ada urgensi untuk membangun apartemen, Anda bisa membangunnya dalam beberapa tahun ke depan jika Anda membutuhkannya. Keuntungannya, harga rumah bersubsidi memberi Anda tanah dengan ukuran lebih besar, ”kata Aulia.
Jadi asrama mana yang cocok untukmu?