5 Bank Terima Suntikan Dana Jumbo dari Pemerintah!

Pemerintah, melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (sebelumnya Purbaya Yudhi Sadewa), telah menggelontorkan dana sebesar Rp200 triliun dari total kas negara di Bank Indonesia yang mencapai Rp425 triliun kepada lima bank milik negara. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perbankan dan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi riil.

Injeksi likuiditas ini diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 6%-6,5% dalam satu hingga dua tahun ke depan. Namun, Menteri Keuangan sebelumnya mengakui adanya kesalahan dalam kebijakan fiskal dan moneter yang menyebabkan perlambatan ekonomi. Beliau menyatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Rabu, 11 September, bahwa “Uangnya utuh di bank sentral. (Menteri Keuangan sebelumnya) rajin narik pajak, nggak apa-apa masuk bank sentral. Kalau dibelanjakan lagi, nggak apa-apa. Tapi ini kan nggak (dibelanjakan).”

Meskipun pemerintah optimis, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengungkapkan keraguannya terhadap dampak signifikan injeksi likuiditas terhadap pertumbuhan ekonomi riil. Menurutnya, pertumbuhan tersebut tetap bergantung pada peningkatan permintaan kredit. Yusuf menambahkan, “Jika ekspektasi masih lemah, dana ini bisa sekadar menjadi uang parkir tanpa benar-benar mengalir ke sektor produktif.”

Sebagai upaya untuk memperlancar penyaluran dana dan mengurangi hambatan, Kementerian Keuangan juga menerapkan kebijakan penurunan bunga yang harus dibayarkan bank-bank BUMN kepada pemerintah, jika bank tersebut menyalurkan dana kepada Koperasi Desa Merah Putih. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses pembiayaan bagi koperasi dan UMKM di pedesaan.

Ringkasan

Pemerintah menyuntikkan Rp200 triliun dari total kas negara di Bank Indonesia (Rp425 triliun) ke lima bank BUMN untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 6%-6,5% dalam 1-2 tahun. Langkah ini diambil setelah pengakuan adanya kesalahan kebijakan fiskal dan moneter yang menyebabkan perlambatan ekonomi.

Meskipun pemerintah optimis, beberapa ekonom meragukan dampak signifikannya terhadap pertumbuhan ekonomi riil, karena keberhasilannya bergantung pada peningkatan permintaan kredit. Pemerintah juga menurunkan bunga yang dibayarkan bank BUMN kepada pemerintah jika menyalurkan dana ke Koperasi Desa Merah Putih untuk mempermudah akses pembiayaan bagi koperasi dan UMKM.

Tinggalkan komentar