Investor Kaya Indonesia: Emas Kuasai 25% Portofolio!

Investor affluent Indonesia menduduki peringkat teratas dalam kepemilikan emas di antara 11 negara lainnya, menurut temuan survei Affluent Investor Snapshot 2025 yang dilakukan HSBC. Survei daring yang dilakukan pada Maret 2025 ini melibatkan 10.797 investor affluent dari 12 negara, termasuk 547 responden dari Indonesia. Responden didefinisikan sebagai individu dengan aset investasi antara US$ 100.000 hingga US$ 2.000.000. Hasilnya mengejutkan: rata-rata alokasi emas dalam portofolio investor affluent Indonesia mencapai 25%, meningkat signifikan 12 poin persentase dibandingkan akhir tahun sebelumnya.

Dominasi emas dalam portofolio investasi affluent Indonesia sangat menonjol. Sebanyak 44% responden menyatakan memiliki emas fisik, menjadikannya produk keuangan teratas yang dimiliki. Sementara itu, alokasi aset lainnya meliputi deposito berjangka (33%), investasi terkelola (31%), properti (10%), obligasi (10%), dan saham (5%). Menariknya, kepemilikan uang tunai justru mengalami penurunan sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya.

Melihat ke depan, minat terhadap produk investasi yang lebih kompleks dan inovatif juga menunjukkan tren positif. Sebanyak 47% responden menyatakan minat pada asuransi terkait investasi (unit link), dan 43% tertarik pada solusi keuangan terkelola. Tren ini terutama kuat di kalangan Generasi Z dan milenial, yang juga menunjukkan minat signifikan terhadap emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds.

Meskipun kekhawatiran terhadap biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi masih ada – mayoritas responden mengaku khawatir – investor affluent Indonesia tetap optimis. Sebanyak 84% responden menyatakan kepuasan terhadap kualitas hidup mereka, meningkat 2 poin persentase dari tahun lalu. Keyakinan dalam mencapai tujuan keuangan juga tinggi di semua kelompok umur, bahkan Gen Z dan milenial menunjukkan tingkat kepercayaan yang jauh melampaui rata-rata global.

Survei ini juga mengungkap kebutuhan dana pensiun yang ideal bagi investor affluent Indonesia. Angka tersebut mencapai rata-rata US$ 565.000, meningkat dari US$ 446.000 tahun lalu. Perbedaan prioritas investasi juga terlihat antar generasi. Gen Z dan milenial fokus pada dukungan finansial keluarga, membangun kekayaan, dan persiapan pensiun. Sementara Gen X dan baby boomer lebih memprioritaskan tabungan untuk rekreasi, menjaga aset, dan memastikan keamanan finansial di masa pensiun.

Ringkasan

Survei HSBC terhadap investor affluent Indonesia menunjukkan dominasi emas dalam portofolio investasi. Alokasi emas rata-rata mencapai 25%, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. Emas fisik menjadi produk investasi terpopuler (44%), diikuti deposito berjangka dan investasi terkelola.

Meskipun kekhawatiran ekonomi masih ada, investor tetap optimis. Minat terhadap produk investasi inovatif seperti unit link dan solusi keuangan terkelola juga meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Kebutuhan dana pensiun ideal mencapai US$565.000, dengan perbedaan prioritas investasi antar generasi.

Tinggalkan komentar